Misi Liverpool Comeback atas Atalanta, Jurgen Klopp Ingin Ulang Kenangan Manis saat Lawan Barcelona
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengusung misi comeback lawan Atalanya dengan mengingat saat lawan Barcelona tahun 2019
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mengenang kenangan manis saat berhasil comeback saat lawan Barcelona pada tahun 2019 jelang menghadapi laga penentuan Liga Eropa dinihari nanti.
Pada saat itu, Liverpool harus menelan kekalahan 3-0 dari Barcelona di Camp Nou pada babak semi final Liga Champions.
Saat melakoni laga leg kedua di Anfield, Liverpool berhasil melibas Barcelona dengan skor 4-0 dan akhirnya melaju ke final dan memenangkan Liga Champions.
Saat ini, Klopp ingin mengulang kenangan manis itu pada lanjutan leg kedua Liga Eropa melawan Atalanta.
Pada leg pertama babak perempat final Piala Eropa di Anfield, secara mengejutkan skuad asuhan Jurgen Klopp harus menelan kekalahan telak 0-3 dari Atalanta.
The Reds benar-benar dibuat tidak berkutik dengan serangan balik yang diberikan oleh La Dea (julukan Atalanta).
Hasil yang diraih di Anfield bukanlah bekal yang baik untuk melawat balik ke Gewiss Stadium pada Jumat (19/04/2024) dini hari WIB.
Atalanta saat ini berada di atas angin untuk lolos ke babak selanjutnya.
Misi comeback Liverpool akan semakin susah, melihat ke belakang Atalanta memiliki catatan yang bagus dalam bermain kandang di Liga Eropa.
Dari 16 pertandingan di hadapan fansnya, Atalanta hanya menelan kekalahan satu kali oleh RB Leipzig pada babak perempat final Liga Eropa tahun 2021, sisanya 10 kali meraih kemenangan dan lima kali seri.
Dengan mengusung misi comeback, Klopp berharap kenangan manis lawan Barcelona bisa terjadi terulang di kandang Atalanta.
Baca juga: Prediksi Skor Atalanta vs Liverpool Liga Eropa: Kalah Telak di Leg I, Penderitaan The Reds Berlanjut
"Saya ingat (melawan Barcelona) mengatakan jika kita gagal, mari kita gagal dengan cara yang paling indah dan saya akan mengatakannya lagi," ujar Jurgen klopp dilansir laman resmi EUFA.
"Banyak pendukung yang mengira itu adalah cara tepat setelah menjalani leg pertama melawan Barcelona."
"Jika kami menang, para pemain akan menemukan alasan untuk mengatakan apa yang saya katakan, tetapi jika kami kalah, tidak ada yang akan tahu apa yang saya katakan," tambahnya.