Kilas Balik Karier Shin Tae-yong dari Insiden Pelemparan Telur hingga Dipuja Publik Tanah Air
Kilas balik karier Shin Tae-yong sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia pernah menjadi juru taktik Korea Selatan. Ada kisah kelam di tahun 2018.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
"Namun di saat yang sama, itu sangat menyedihkan dan sulit."
"Tetapi sekarang saya bertanggung jawab atas Timnas Indonesia. Kita harus melakukan yang terbaik untuk Indonesia."
"Saya berterima kasih kepada fans Indonesia yang begadang semalaman dan mendukung saya," jelasnya.
Shin Tae-yong berhasil memupuk mental Pratama Arhan dan kolega dari skuad yang telah ia bangun dalam empat tahun terakhir.
"Karena saya mengenal baik para pemain setelah melalui kesulitan dan suka duka bersama mereka selama empat tahun, saya yakin bisa meraih hasil jika saya memotivasi mereka."
"Saya mengatakan kepada pemain untuk percaya dan mengikuti saya. Fakta bahwa saya terus menanamkan kepercayaan diri memberi saya kekuatan," tegasnya.
Kini, kesempatan tampil di Olimpiade di depan mata, selangkh lagi Timnas U23 Indonesia akan mengubur asa yang telah dinantikan selama 68 tahun sejak 1956 di Olimpiade Melbourne.
Insiden Pilu Dilempar Telur
Kekalahan ini mungkin akan menjadi cambuk bagi Korea.
Namun di sisi yang berbeda, keajaiban Shin Tae-yong terus berlanjut bersama Timnas Indonesia.
Tidak hanya itu, rangkaian sejarah pun diciptakan oleh pelatih berusia 52 tahun asal Korea Selatan itu.
Sebelum menukangi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjabat sebagai juru taktik tim Negeri Ginseng pada tahun 2014 hingga 2018 di Piala Dunia.
Kariernya diawali sebagai asisten pelatih, lalu caretaker, pelatih U23, U20, hingga level senior.
Kenangan berharga Korea Selatan bersama Shin Tae-yong terjadi di Piala Dunia 2018 saat mengalahkan Jerman 2-0.
Jerman merupakan juara bertahan dari edisi Piala Dunia sebelumnya. Tim asuhan Joachim Low memiliki kualitas pemain Eropa yang sangat bagus.