"Bukan dari segi permainan saja, tapi 'Bayangkan dalam skuad Indonesia saat ini ada pemain-pemain keturunan (naturalisasi) dan pemain yang bermain di liga domestik', kadang-kadang untuk mengawinkan antara dua kelompok ini bukan sesuatu yang mudah," jelasnya.

Menurut Keesh, faktor yang memengaruhi Marselino bisa menjadi seperti itu adalah perkembangan kariernya di dunia sepak bola.

Marselino Ferdinan meniti karier dari Football School, lalu bergabung dengan akademi Persebaya.

Dia mendapat promosi untuk main di tim utama saat Persebaya dibesut Aji Santoso, dan tampil mendominasi di Liga 1 musim 2021/2022.

Marselino tampil dalam 23 pertandingan dengan menghasilkan 4 gol dan 7 assist.

Lalu pada Januari 2023 saat kompetisi Liga 1 terjeda, Marselino Ferdinan mendapat kesempatan bergabung dengan klub Liga belgia yang bermain di kasta kedua, yakni KMSK Deinze.

Meskipun masih jarang mendapatkan bermain dan sempat dilanda cedera, pengalaman yang didapat Marselino Ferdinan bakal berbeda dengan pemain lainnya yang belum merasakan berkompetisi dengan pemain Eropa atau klub di luar Tanah Air.

"Kalau ada pemain lokal yang lahir, besar dengan budaya Indonesia, melalui sistem sepak bola di Indonesia yang kemudian sedang berkarier di Eropa, dia akan menjadi penghubung di antara dua kelompok tersebut," jelasnya soal peran Marselino dalam skuad Shin Tae-yong.

(Tribunnews.com/Sina)