Jawaban PT LIB Soal Regulasi 6 Pemain Asing di Liga 1 yang Dinilai Bikin Jebol Keuangan Klub

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), buka suara soal regulasi enam pemain asing di Liga 1 2023/24.

Dalam penerapannya, penggunaan enam pemain asing di musim ini menuai sorotan karena dinilai memberatkan finansial klub.

Sejatinya, klub tak diwajibkan untuk memenuhi kuota pemain asing tersebut, namun, tentunya hal tersebut ada konsekuensi tersendiri.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan bahwa regulasi ini sejatinya merupakan seleksi alam bagi klub-klub di Liga 1.

"Sebenarnya ini seleksi alam. Pemain asing dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan memang bisa dibilang plus-minus," kata Ferry Paulus di Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

"Dalam arti ada yang harganya tinggi ada juga yang harganya biasa saja," sambungnya.

Ferry Paulus mengatakan, jika saat ini ada klub Liga 1 yang keberatan dalam sisi finansial, bisa jadi hal tersebut dikarenakan gaji yang terlampau tinggi.

Mantan petinggi Persija itu mengklaim, ada pemain-pemain yang secara harga dan kualitas tidak sesuai di Liga 1 musim ini.

"Kalau bicara hari ini, yang jadi PR (Pekerjaan Rumah - red) bersama adalah pemain asing atau lokal overpaid. Jadi ada yang angka 7 misalnya di grade tapi harganya lebih dari 12," ucap Ferry.

"Ini tentunya harus ada keseimbangan memperebutkan pemain dengan kualitas tertentu tapi bukan bersaing dari segi harga. Tapi dari negosiasi yang tepat. Pemain juga ingin gaji tinggi, itu tidak salah tapi azas pemanfaatan harus di-sinkronisasi," paparnya.

Lebih lanjut, Ferry menyebut bahwa regulasi ini memang menjadi tugas dari masing-masing klub untuk bisa memilih pemain yang tepat.

Penggunaan enam pemain asing dengan rincian 5 pemain asing dan 1 pemain Asia Tenggara itu juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas Liga paling tinggi di sepakbola tanah air.