Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Shin Tae-yong Mengamuk, Teriak dan Bentak Wasit, Bingung Mau ke Mana Seusai Kartu Merah

Saat didatangi wasit, Shin Tae-yong terdengar berteriak dan membentak di depan wajah wasit utama, Letexier Francois yang sudah memiliki lisensi FIFA

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Shin Tae-yong Mengamuk, Teriak dan Bentak Wasit, Bingung Mau ke Mana Seusai Kartu Merah
tangkap layar
Ekspresi kekesalan Shin Tae-yong seusai mendapat kartu merah dari wasit dalam pertandingan play-off cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade Paris 2024 di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB, Indonesia tertinggal lewat gol penalti pertama Guinea pada menit ke-29. () 

Shin Tae-yong Mengamuk, Teriak dan Bentak Wasit, Bingung Mau ke Mana Seusai Kartu Merah

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong tampak menunjukkan kemarahannya di laga melawan Guinea di babak Playoff perebutan tiket Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/4/2024).

Shin Tae-yong, sejak babak pertama memang terliat gusar. Bukan cuma soal permainan skuad Garuda, SHin Tae-yong juga kerap berteriak saat menilai wasit salah memutuskan.

Baca juga: Live Score Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea, Sliding Dewangga Jadi Penalti, Shin Tae-yong Kartu Merah

Shin Tae-yong juga terlihat sering mendatangi asisten wasit di sisi lapangan untuk memprotes keputusan wasit di lapangan.

Satu di antara protes Shin Tae-yong itu berbuah kartu kuning pertama di babak pertama, saat Rafael Struick dianggap melanggar pemain Guinea hanya karena beradu badan dalam perebutan bola.

Terdengar bernada keras, Shin Tae-yong akhirnya diganjar kartu kuning pertama.

Sebelum call ini, sejumlah pemain Timnas Indonesia U-23 tampak dijatuhkan pemain Guinea tanpa adanya peluit pelanggaran dari wasit.

BERITA TERKAIT

Kegusaran Shin Tae-yong bertambah di babak kedua, dan meledak saat Alfeandra Dewangga dianggap melanggar pemain Guinea di titik penalti saat melakukan sapuan bersih.

Kemarahan Shin Tae-yong tak terbendung.

Saat didatangi wasit, Shin Tae-yong terdengar berteriak dan membentak di depan wajah wasit utama, Letexier Francois yang sudah memiliki lisensi FIFA sejak 2017 lalu. 

Hal yang menarik, wasit sempat menunda tendangan penalti karena menunggu Shin Tae-yong meninggalkan lapangan.

Masalahnya, Shin Tae-yong juga tampak bingung harus ke mana, karena fasilitas stadion tidak memiliki lorong ke ruang ganti.

Tribun penonton dan lapangan sendiri tampak hanya berbatas pagar dan tembok.

Dalam insiden itu, para penonton di tribun tampak memberi dukungan dengan terus menyebut nama Shin Tae-yong.

Ekspresi kekesalan Shin Tae-yong seusai mendapat kartu merah dari wasit dalam pertandingan play-off cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade Paris 2024 di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB, Indonesia tertinggal lewat gol penalti pertama Guinea pada menit ke-29.
Ekspresi kekesalan Shin Tae-yong seusai mendapat kartu merah dari wasit dalam pertandingan play-off cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade Paris 2024 di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB, Indonesia tertinggal lewat gol penalti pertama Guinea pada menit ke-29. (tangkap layar)

Penalti Kedua Guinea

Penalti itu terjadi setelah Alfreandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran kepada pemain Guinea, Algassime Bah.

Bah sendiri yang maju sebagai eksekutor tendangan penalti ini.

Namun upaya Bah bisa ditepis oleh Ernando Ari.

Skor masih tetap 0-1 hingga menit ke-82.

Baca juga: Starting Line-up Timnas U23 Indonesia vs Guinea Perebutan Tiket Olimpiade, Eks Rekan Messi Starter

Jalannya Laga

Pada babak pertama ini, pasukan Shin Tae-yong masih nyaman dengan formasi andalannya 3-4-3.

Di lini depan, Rafael Struick masih menjadi andalan Shin Tae-yong demi menjebol gawang musuh yang ditopang oleh Witan dan Kelly.

Sedangkan untuk Guinea tampil dengan formasi ideal 4-3-3.

Pada menit kedua, Guinea langsung menebar ancaman melalui Aguibou Camara.

Nahas, tendangan jarak Aguibou Camara masih melebar di atas mistar gawang Timnas Indonesia.

Muhammad Ferarri mendapatkan kartu kuning pertama pada laga ini karena melanggar keras pemain Guiea (7').

Berjalan sepuluh menit, Timnas Indonesia belum juga menciptakan peluang.

Skuad Garuda terlihat tampil pasif dan hanya menunggu serangan balik saat membangun serangan.

Pada menit ke-12, Ferarri tampil gemilang dengan memotong peluang Guinea.

Berselang lima menit, giliran Timnas Indonesia yang mulai mengancam. Nahas, tendangan Arhan masih terlalu pelan oleh Soumaila Sylla selaku kiper Guinea.

Pada menit ke-20, Witan tergeletak karena benturannya dengan pemain Guinea.

Akibatnya, kepala Witan terpaksa harus diperban karena benturan itu.

Meski demikian, sang wasit tak melihat kejadian itu sebagai pelanggaran.

Pada menit ke-29, Timnas Indonesia harus rela tertinggal 1-0 dari Guinea melalui penalti akibat ulah Witan yang melanggar pemain lawan.

Ilaix Moriba yang mengeksekusi penalti dengan tenang mengecoh Ernando Ari.

Tertinggal 1-0, Timnas Indonesia mencoba tampil menekan pertahanan Guinea.

Meski demikian, skuad Garuda masih buntu dalam membongkar pertahanan lawan.

Tak ada gol lagi tercipta, skor 1-0 untuk Guinea bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Guinea kembali mendapatkan penalti pada menit ke-72.

Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti.

Untungnya penalti itu bisa digagalkan oleh Ernando Ari.

Hanya, hingga peluit panjang pertandingan, skor tak berubah tetap 0-1 untuk Guinea.

Dengan demikian, harapan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade Paris 2024 sirna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas