Alasan PSSI Pilih Tanzania sebagai Lawan Timnas Indonesia sebelum Jumpa Irak & Filipina
Anggota Komite Eksekutif PSSI (Exco), Sumardji membongkar alasan memilih Tanzania sebagai lawan uji coba Timnas Indonesia.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Dwi Setiawan
Apalahi, Tanzania mempunyai kapten tim berpengalaman, yakni Mbwana Samatta.
Mbwana Ally Samatta pernah bermain di Premier League bersama Aston Villa.
Ia bahkan sempat menjadi top skor di Liga Champions Afrika (2015) dan Liga Belgia (2018-2019).
Baca juga: Media Vietnam Sebut Komposisi Pemain Timnas Indonesia Aneh Tanpa Elkan Baggott dan Marc Klok
Selain itu, Mbwana Ally Samatta juga pernah menjadi rekan setim Sandy Walsh saat bermain di KRC Genk pada tanggal musim 2017 silam.
Bahkan, Sandy Walsh juga telah mengirimkan pesan kepada Mbwana Ally Samatta melalui unggahan Instagram pribadinya.
"See you soon @samagoal77," ucap Sandy Walsh dalam Instagram Storiesnya, Kamis (16/5/2024).
Ya, Mbwana Ally Samatta yang merupakan mesin gol Tanzania memang wajib diwaspadai Timnas Indonesia.
Saat ini, ia bermain di divisi utama Liga Yunani bersama klub PAOK Salonika.
Penyerang jangkung berpostur 183 sentimeter tersebut telah bermain sebanyak 43 pertandingan bersama PAOK Salonika dengan tiga gol dan enam assist pada musim ini.
Mbwana Ally Samatta pada musim ini juga tercatat pernah berlaga di Kualifikasi Europa Conference League sebanyak empat pertandingan.
Di usianya yang menginjak 31 tahun, Ally Samatta sudah mencatatkan 69 pertandingan bersama Tanzania dan mampu 21 kali merobek jala gawang lawan.
Sepanjang berkarier sebagai pemain sepak bola, Ally Samatta sudah bermain sebanyak 281 pertandingan dan telah mencetak 76 gol serta menciptakan 25 assist.
Saat ini, Mbwana Ally Samatta memiliki harga pasar sebesar Rp 34,76 miliar.
Harga itu bahkan empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan striker yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini.