Daftar Pemain Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia: Panggil 12 Naturalisasi Tapi Cuma 1 yang Abroad
Pelatih Kim Pan-gon total memanggil 26 pemain untuk memperkuat Harimau Malaya melawan Kirgizstan (6/6) dan China Taipei (11/6/2024). Ini daftarnya.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar pemain Timnas Malaysia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, 3-11 Juni 2024 mendatang.
Dilansir melalui rilis Federasi Malaysia (FAM), pelatih Kim Pan-gon total memanggil 26 pemain untuk memperkuat Harimau Malaya.
Timnas Malaysia melakoni laga penyisihan grup D terakhir, melawan Kirgizstan (6/6) dan China Taipei (11/6/2024).
Pertandingan ini tentu akan sangat berarti bagi kelolosan Malaysia ke fase III Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Malaysia perlu menyapu bersih seluruh laga tersebut dengan kemenangan supaya aman tanpa hambatan untuk lolos ke fase berikutnya.
Adapun saat ini Timnas Malaysia berada di peringkat ke-3 grup, terpaut tiga poin atas Kirgizstan dan Oman yang kompak mengoleksi 9 angka.
Walhasil bukan tidak mungkin Malaysia menggusur para pesaingnya tersebut, termasuk Kirgizstan yang dihadapinya dalam laga terdekat.
Untuk itu pelatih Kim Pan-gon memanggil para pemain terbaik, termasuk total 12 pemain naturalisasi di dalamnya.
Yap, Harimau Malaya juga akan para pemain keturunan seperti Timnas Indonesia.
Jika Timnas Indonesia menggunakan total 10 pemain naturalisasi, saat Tim Negeri Jiran menggunakan dua pemain lebih banyak.
Namun, ada perbedaan yang mencolok soal pemain naturalisasi antara Malaysia dan Timnas Indonesia dalam agenda berikut.
Baca juga: Kembali Bertambah, Pemain Keturunan Ini Langsung Datang Jika Dinaturalisasi Timnas Indonesia
Hal ini berkaitan dengan asal klub para pemain naturaliasi itu berkarier.
Bagi para pemain naturalisasi Timnas Indonesia, seluruhnya (10 orang) berasal dari klub abroad, baik level Eropa (Belanda-Belgia) atau Asia (Jepang-Korea).
Sedangkan Malaysia sangat kontras dengan hanya memanggil satu pemain abroad yang berstatus sebagai naturalisasi.