Momen Leverkusen Juara DFB Pokal: Langit Merah Berlin Saksi Ledakan Amarah Xabi Alonso
Hasil final DFB Pokal 2023/2024 menempatkan Bayer Leverkusen juara setelah mengalahkan Kaiserslautern 1-0 lewat gol indah Granit Xhaka.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bayer Leverkusen juara DFB Pokal 2023/2024 setelah mengalahkan Kaiserslautern di laga final. Xabi Alonso sempat berteriak di depan muka pemainnya sendiri akibat emosi.
Berlangsung di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, Bayer Leverkusen juara DFB Pokal musim ini usai menundukkan Kaiserslautern dengan skor 1-0, Minggu (26/5/2024) dini hari WIB.
Satu-satunya gol pada laga ini tercipta melalui sepakan indah alias golazo dari Granit Xhaka di menit ke-16.
Atas hasil ini, Leverkusen ini mengoleksi dua titel trofi juara DFB Pokal. Di mana kali pertama mereka merengkuhnya ialah edisi 1993, alias 31 tahun silam.
Sejumlah sorotan menghiasi laga Final DFB Pokal kali ini. Termasuk tifo unik nan penuk tekanan kepada Leverkusen dari suporter Kaiserslautern.
Tifo berupa poster besar berbentu iblis tengah memasak di atas bara apik, yang di dalam kuali besar terlihat logo Bayer Leverkusen.
Selain itu, di awal babak kedua, pertandingan sempat terhenti karena suporter Kaiserslautern menyalakan flare yang berakibat asap tebal menghiasi seluruh stadion.
Bahkan merah dari asap flare membuat langit Berlin di sekitar stadion memerah. Setelah itu, laga kemudian dilanjutkan kembali.
Momen lain yang tak kalah menegangkan terjadi ketika Xabi Alonso membentak pemainnya, Florian Wirtz. Rasa frustrasi Alonso terlihat di babak kedua karena terus ditekan tim lawan
Hal ini tak lepas Leverkusen bermain 10 orang sejak menit ke-44 setelah Odilon Kossounou memperoleh dua kartu kuning, yang berarti kartu merah.
Untungnya Xabi Alonso segera sadar akan emosinya yang meledak, dan berujung pelukan permintaan maaf kepada Florian Wirtz yang akan mengambil throw-in.
Baca juga: Bayer Leverkusen Juara DFB Pokal: Obat Pelipur Lara Xabi Alonso & Rekor Invincibles Domestik
Jalan Pertandingan Kaiserslautern vs Bayer Leverkusen
Kaiserslautern memberikan perlawanan alot terhadap Leverkusen sebagai juara Bundesliga, sekaligus penyandang status Invincibles.
Baru berjalan empat pemain, Daniel Hanslik menciptakan peluang bagi Kaiserslautern. Tembakan keras dari tepi kotak penalti berhasil diblock oleh pemain bertahan Leverkusen.
Berselang lima menit, giliran Florian Wirtz mengancam pertahanan Kaiserslautern. Untungnya pergerakan individu pemain asal Jerman itu berhasil dipatahkan.
Gelombang serangan skuad asuhan Xabi Alonso tak berhenti sampai di situ.
Jeremie Frimpong yang melakukan penetrasi berhasil merangsek ke dalam kotak penalti. Untungnya kiper Kaiserslautern, Julian Krahl berhasil melakukan penyelamatan dari sepakan mendatar Frimpong.
Di menit ke-13, Leverkusen kembali menciptakan peluang melalui sang striker, Patrick Schick yang menerima umpan matang dari Jonas Hofmann.
Akan tetapi sepakan Schick dari dalam kotak penalti gagal on target setelah menyamping tipis di sisi kanan gawang Kaiserslautern.
Kebuntuan Bayer Leverkusen baru terpecahkan di menit ke-17. Adalah Granit Xhaka yang menciptakan golazo melalui sepakan kaki kirinya.
Mantan penggawa Arsenal ini mengirimkan bola ka sisi kanan yang gagal diantisipasi Julian Krahl. Skor berubah 0-1.
Selang 10 menit, Alejandro Grimaldo mencoba peruntungannya melalui upaya shot dari luar kotak penalti. Hanya saja upaya penggawa Leverkusen ini terlalu pelan untuk mengancam gawang lawan.
Apes bagi tim arahan Xabi, karena sejak menit ke-44 mereka harus bermain dengan 10 orang. Hal ini dikarenakan Odilon Kossounou memperoleh dua kartu kuning, yang berarti kartu merah.
Hingga babak pertama usai, skor 0-1 bertahan untuk keunggulan Die Werkself.
Awal babak kedua, laga sempat berlangsung dua menit sebelum wasit menghentikan sejenak akibat asap tebal hasil dari flare yang dinyalakan suporter Kaiserslautern.
Insiden tersebut membuat final Kaiserslautern menghadapi Leverkusen ditundak beberapa saat. Setelah asap flare menipis, laga dilanjutkan.
Leverkusen yang kalah dalam jumlah pemain, tetap bermain taktis di babak kedua. Tidak seofensif babak pertama, Leverkusen cenderung menunggu untuk melancarkan skema serangan balik.
Satu di antara peluang Leverkusen melalui counter attack terjadi di menit ke-51'. Adalah Amine Adli yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Sepakannya sempat merepotkan Julian Krahl sebelum akhirnya ditepis ke luar lapangan dan menghasilkan sepak pojok.
Enam menit berselang, giliran Kaiserslautern membalas peluang untuk menyamakan kedudukan lewat pegerakan Ragnar Ache.
Upayanya melepaskan tembakan dari luar kotak penalti sempat menyulitkan kiper Leverkusen, Lukas Hradecky, meski tidak on target.
Xabi Alonso sempat marah besar terhadap situasi timnya yang berada dalam tekanan.
Momen itu terjadi dan berada di puncak kemarahan Xabi Alonso di menit ke-64.
Saaat itu Jeremie Frimpong dkk berada dalam tekanan. Bola out yang menghasilkan throw-in untuk Leverkusen bergegas untuk dilakukan Florian Wirtz.
Di sinilah Xabi berbalik arah kepada Wirtz yang sedang mengambil bola dan berteriak. Dia menunjukkan ledakan emosinya kepada Wirtz untuk lebih sabat dan tenang dalam bermain.
Amarah yang diperlihatkan Xabi untungnya hanya sesaat. Dia menyadari kesalahannya karena berteriak di depan muka pemainnya sendiri. Walhasil pelatih asal Spanyol itu meminta maaf dan memluk Florian Wirtz.
Hingga laga usai, skor 0-1 bertahan untuk kemenangan Leverkusen.
(Tribunnews.com/Giri)