Kolaborasi Ayah dan Anak, Peran Davide di Balik Kesuksesan Carlo Ancelotti
Peran Davide Ancelotti, anak dari pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti yang memiliki kontribusi besar terhadap permainan tim asuhan sang ayah.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Umpan dari Rudiger berhasil dia sontek yang berada bebas tanpa kawalan pemain Munchen. Wasit sempat meninjau melalui VAR, namun gol yang berbau offside itu akhirnya disahkan oleh pengadil lapangan.
Menurut BBC, Davide mengungkapkan bagaimana keberhasilan tim asuhan mereka bisa menjaga permainan melalui sebuah sistem yang fleksibel.
Duet sang anak dengan sang bapak tersebut membutuhkan adaptasi sesuai situasi dan kondisi tim.
Tidak ada ideologi pasti. Tim besutan duo Ancelotti mungkin bermain dengan formasi 4-3-3, tapi bisa berubah berkali-kali dalam satu pertandingan.
"Saya tidak percaya pada ideologi seperti Guardiolismo (Guardiola), Sarrismo (permainan Sarri). Saya percaya pada identitas tim," ucap Carlo Ancelotti kepada media Italia, Carriere dello Sport.
Daripada menganut gaya permainan yang mengharuskan pemain tertentu mendapatkan kesuksesannya, pelatih asal Italia tersebut secara pragmatis membangun timnya berdasarkan bakat individu pemain yng dia miliki.
"Pelatih yang cerdas adalah pelatih yang menyesuaikan permainan dengan karateristik pemainnya," ungkap Don Carlo.
"Jika saya punya Cristiano Ronaldo, saya mencari cara untuk sering memberikan bola kepadanya, saya tidak memintanya untuk kembali," sambungnya.
Sejak kembali ke Real Madrid pada musim panas tahun 2021, Ancelotti telah menghasilkan 2 trofi Liga Spanyol, 1 Copa Del Rey, 2 Super Copa Spanyol, 1 Piala Super Eropa, 1 Liga Champions, dan 1 trofi Piala Dunia Antarklub.
Hasil itu berlandaskan dengan adaptasi. Ancelotti fokus pada timnya untuk beradaptasi dengan lawan, menciptakan kekacauan, memaksakan kesalahan, dan menyerang mereka.
Bayern Munchen bukanlah korban satu-satunya dari kerjasama anak dan sang ayah ini.
Menurut BBC, sebagaian besar keberhasilan pendekatan ini berkat Davide yang telah tumbuh berkembang di bangku cadangan sebagai asisten pelatih Don Carlo.
Dia mungkin adalah orang yang bertugas menantang ayahnya secara taktis.
Mantan gelandang Bayern Munchen, Javi Martinez yang pernah bermain untuk Ancelotti dan Pep GUardiola mengungkapkan bagaimana peran Davide untuk melanjutkan kesuksesan sang ayah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.