Cedera Kylian Mbappe Bikin Suporter Galau, Deschamps Jamin Prancis Full Tim di Euro 2024
Didier Deschamps memberikan penjelasan untuk redakan kekhawatiran suporter Prancis menyoal cedera Kylian Mbappa jelang Euro 2024.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Bintang timnas Prancis, Kylian Mbappe, masih belum sepenuhnya pulih dari cedera. Didier Deschamps selaku pelatih Prancis, meredakan kekhawatiran suporter Les Bleus.
Kylian Mbappe diketahui sempat mengalami hematoma, memar yang disebabkan karena darah terkumpul di bawah kulit, sebelum laga persahabatan dengan Kanada di Noveau Stade de Bordeaux, Senin (10/6/2024) dini hari WIB.
Kylian Mbappe memulai pertandingan di pertengahan babak kedua menggantikan Ousmane Dembele.
Juru taktik Prancis Didier Deschamps mengungkap alasan kenapa memainkan Mbappe di babak kedua.
Sang arsitek mengatakan, striker 25 tahun itu sempat cedera sehingga harus masuk dari bangku cadangan.
Deschamps mengungkapkan, Mbappe mengalami hematoma sebelum laga berlangsung.
“Dia (Kylian Mbappe) mendapat benturan di pertandingan terakhir. Pada sesi kemarin (Sabtu ini), terjadi hematoma yang cukup parah," tutur Deschamps, dikutip dari laman Sportsmole.
"Mbappe mengurusnya. Segalanya jauh lebih baik hari ini tetapi tidak ada risiko yang terjadi lebih dari lima belas menit,” terang pelatih Prancis.
“Tidak perlu mengambil risiko apa pun dibandingkan pertandingan pada 17 Juni. Dengan atau tanpa dia, pertandingan tim Prancis berbeda,” ucapnya.
Kini, Mbappe terus menjalani pemulihan menjelang Prancis melakoni pertandingan di Euro 2024.
Les Bleus diketahui akan tergabung bersama Polandia, Belanda, dan Austria di Grup D turnamen sepak bola empat tahunan itu.
Pada laga pertama, Prancis akan bersua Austria di Dusseldorf Arena, Dusseldorf, Jerman pada 18 Juni 2024 mendatang. Deschamps mengatakan, persiapan timnya sejauh ini sudah cukup baik.
Baca juga: Berburu Sejarah Abadi, Inilah Misi Penebusan Dosa Deschamps Bersama Prancis di Euro 2024
“Secara keseluruhan, sepuluh hari ini berjalan dengan baik, melalui pola pikir dalam kelompok, dengan kedatangan yang tidak menentu, masalah fisik yang kecil, kesulitan yang lebih besar dengan Kanada, hal ini membuat kami tetap waspada,” kata pelatih berusia 55 tahun itu.
“Ada level berbeda dengan masalah kecil bagi beberapa orang, seperti Adrien Rabiot dan Aurelien Tchouameni."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.