Prediksi EURO 2024, Tahunnya Tiga Singa, Inggris Favorit, Pembagian Grup, Jadwal Lengkap EURO 2024
KENDATI menjadi tuan rumah Euro 2024, Jerman kali ini bukanlah menjadi favorit turnamen yang biasanya mereka mendominasi.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Prediksi EURO 2024, Tahunnya Tiga Singa, Inggris Favorit, Pembagian Grup, Jadwal Lengkap EURO 2024
TRIBUNNEWS.COM- KENDATI menjadi tuan rumah Euro 2024, Jerman kali ini bukanlah menjadi favorit turnamen yang biasanya mereka mendominasi. Alih-alih Inggris kini yang justru menjadi favorit terkuat.
Dikutip dari Reuters, dalam tujuh kali gelaran Euro dari tahun 1972-1996, Jerman, atau Jerman Barat, berhasil mencapai final lima kali, dengan tiga di antaranya menjadi juara. Namun, sejak juara 28 tahun lalu, mereka hanya berhasil mencapai final satu kali, kalah dari Spanyol pada tahun 2008.
Terakhir kali mereka dikalahkan dengan mudah oleh Inggris di babak 16 besar dan, setelah dua kali tersingkir di babak pertama Piala Dunia secara beruntun setelah memenangkan trofi di tahun 2014, reputasi mereka sebagai tim terbaik di turnamen ini mulai menjadi kenangan.
Kini, di bawah komando pelatih muda, Julian Nagelsmann, tim Panser terlihat mulai panas lagi. Kemenangan di bulan Maret atas Perancis dan Belanda telah menyalakan harapan. Dibantu dengan musim luar biasa dari sang juara Bundesliga, Bayer Leverkusen, yang pemainnya kini mendominasi tim Jerman.
Ketika bintang Jerman telah meredup, Inggris telah bangkit dan mereka melakukan perjalanan dengan keyakinan bahwa mereka akhirnya dapat memenangkan trofi besar kedua setelah kemenangan mereka di Piala Dunia 1966.
Meskipun di berbagai turnamen mayor sebelumnya mereka juga selalu difavoritkan, tapi kali ini tim berjuluk "Tiga Singa" tersebut tampil berbeda. Skuat asuhan Gareth Southgate ini terlihat lebih matang, siap, dan lebih percaya diri. Tak heran mereka jadi unggulan utama para bandar taruhan.
Memang benar bahwa mereka harus melewati rintangan yang cukup berat dari Perancis di babak semi-final, namun para pemain yang ada saat ini, yang sebagian besar dari mereka tampil di perempat-final Piala Dunia klasik di Qatar, tidak memiliki rasa takut.
Mereka memiliki empat pemain terbaik di benua biru saat ini pada diri Harry Kane, Jude Bellingham, Phil Foden, dan Declan Rice. Namun, titik lemahnya ada pada lini pertahanan mereka yang sedang dilanda cedera.
Bakat kreatif tersebut, ditambah dengan pengalaman mencapai semifinal Piala Dunia di tahun 2018 dan final Euro 2020, di mana mereka kalah atas Italia melalui adu penalti, membuat mereka menjelma sekarang jadi tim penuh dengan ekspektasi.
Prancis tak terlihat sekuat di Piala Dunia tahun lalu, ketika mereka kalah atas Argentina di adu penalti. Mereka telah berjuang dengan cedera dan penampilan buruk beberapa pemain kunci.
Ini memaksa pelatih Didier Deschamps untuk merombak lini pertahanannya dan mungkin akan melakukan perubahan di lini tengah.
Pemain bertahan Lucas Hernandez harus absen karena cedera lutut, sementara Ibrahima Konate dan Dayot Upamecano mengalami akhir musim yang buruk. Di lini tengah, pemain penting Aurelien Tchouameni juga diragukan tampil, yang membuat N'Golo Kante mungkin akan dipanggil kembali secara mengejutkan.
Spanyol memenangkan gelar juara secara beruntun di tahun 2008 dan 2012. Namun, setelah enam tahun yang penuh gejolak dan mandul di bawah Luis Enrique, termasuk kekalahan dari Italia melalui adu penalti di semifinal Euro 2020, mereka berharap dapat kembali menjadi penantang.
Mereka berkembang pesat di bawah asuhan pelatih Luis de la Fuente, yang sangat memahami skuatnya karena pernah menangani mereka di berbagai kelompok umur.