Preview Kroasia vs Albania, Duel Hidup Mati, Rabu 19 Juni Pukul 20.00 WIB
KROASIA, dan Albania yang sama-sama kalah di laga pembuka, akan melakoni duel hidup mati saat saling berhadapan pada laga kedua penyisihan Grup B.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Preview Kroasia vs Albania, Duel Hidup Mati, Live on RCTI, Rabu 19 Juni Pukul 20.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM- KROASIA, dan Albania yang sama-sama kalah di laga pembuka, akan melakoni duel hidup mati saat saling berhadapan pada laga kedua penyisihan Grup B di Stadion Volkspark, Hamburg, Rabu (19/6) dini hari nanti.
Kroasia dikalahkan dengan tanpa perlawanan berarti oleh Spanyol 0-3. Sementara Albania kalah 2-1 atas Italia, meski mereka sempat mengejutkan dengan gol pembuka Nedim Bajrami dalam waktu 23 detik yang telah memecahkan rekor gol tercepat dalam sejarah Kejuaraan Eropa.
Bajrami selalu mencetak gol atau memberi assist dalam tiga penampilan terakhirnya di tim nasional (2 gol, 2 assist). Dan, golnya yang memecahkan rekor tersebut menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran Albania dalam kekalahan tipis dari Italia.
Tim asuhan Sylvinho ini melihat perayaan awal mereka berubah menjadi kekecewaan saat Alessandro Bastoni dan Nicolò Barella mencetak gol untuk membalikkan keadaan.
Albania pun merasakan kekalahan kompetitif pertama mereka sejak Maret 2023 (1-0 v Polandia). Hal tersebut mengakhiri tujuh pertandingan tak terkalahkan dalam pertandingan tersebut (W4 D3) untuk tim yang tidak diunggulkan di Grup B ini.
Mereka juga telah kalah dalam tiga dari empat pertandingan di Kejuaraan Eropa UEFA, dengan satu-satunya kemenangan terjadi saat menghadapi Rumania di tahun 2016.
Meskipun begitu, ini bukanlah berita buruk, mengingat Albania belum pernah kalah beruntun dalam pertandingan kompetitif sejak September 2022, dalam kekalahan beruntun di UEFA Nations League dari Israel.
Pelatih mereka yang berasal dari Brasil, Sylvinho, akan berusaha menjaga disiplin timnya sebelum menyerang Kroasia melalui serangan balik -- seperti yang mereka lakukan saat melawan Italia dengan sebuah gol pada detik ke-23 dan hampir terjadi lagi di pengujung pertandingan ketika mereka nyaris gagal menyamakan kedudukan.
"Saya telah melihat tim-tim lain di turnamen ini. Jika Anda coba menghadapi mereka, mereka akan mencetak lima atau enam gol melawan Anda," katanya. "Ini kedua kalinya kami berada di sini di Euro. Kami punya pemain-pemain muda, pemain-pemain yang sangat bagus, namun itu tidak mudah."
Kroasia sementara itu dikalahkan dengan relatif mudah oleh Spanyol. Finalis Piala Dunia 2018 ini seolah tak berdaya saat Álvaro Morata, Fabián Ruiz, dan Dani Carvajal mencetak gol untuk La Furia Roja.
Skuat asuhan Zlatko Dalic ini punya peluang memperkecil skor di menit akhir, namun tendangan Bruno Petkovic dianulir setelah tendangan penaltinya digagalkan oleh Unai Simon. Ivan Perisic memberikan umpan kepada sang penyerang untuk mencetak gol rebound, namun ia melakukan pelanggaran saat melakukan serangan balik.
Dalic juga tidak terkesan dengan Petkovic yang mengeksekusi tendangan penalti, dan mengatakan bahwa Perisic atau Lovro Majer seharusnya mengambil alih tanggung jawab saat sang pemain melompati antrean pemain lawan sebelum melepaskan tendangan.
Kekalahan di Berlin tersebut membuat Kroasia kini telah kalah dalam tiga dari lima pertandingan kompetitif terakhir mereka (menang 2), kalah atas Turki (1-0), Wales (2-1), dan Spanyol (3-0) dalam rentetan tersebut.
Ini merupakan jumlah kekalahan yang sama banyaknya dengan jumlah kekalahan yang diderita oleh tim asuhan Dalic dalam 29 pertandingan sebelumnya dalam pertandingan kompetitif (menang 16 seri10).
Namun, Kroasia sebenarnya tak terlalu inferior kontra Spanyol, terutama jika melihat pada angka-angka statistik pertandingan. Makin solidnya para gelandang veteran juga memberikan sebuah harapan untuk duel kontra Albania di Volksparkstadion dini hari nanti.
Kroasia memiliki 16 tembakan dan mencatatkan total gol yang diharapkan (xG) sebesar 2.38 atas Spanyol. Sementara tim Matador sukses memanfaatkan kesempatan yang terbatas meskipun kalah dalam penguasaan bola. Tentu saja, ini merupakan xG tertinggi mereka dalam sebuah pertandingan di turnamen besar (Piala Dunia/Piala Eropa) di mana mereka tidak berhasil mencetak gol.
Dalam pertanda yang lebih positif, tim berjuluk Vatreni ini belum pernah kalah dalam pertandingan beruntun di turnamen besar yang sama sejak Euro 1996 (3-0 atas Portugal dan 2-1 atas Jerman).
Kroasia akan berharap pada Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic, dan Luka Modric untuk membalikkan keadaan saat menghadapi Albania dan menghidupkan kembali kesempatan mereka untuk lolos dari 'Grup Maut'.
Meskipun hanya bermain selama 65 menit saat melawan Spanyol, Modric membuat umpan terobosan terbanyak di antara pemain lainnya (13). Gelandang Real Madrid ini juga menjadi pemain tertua keempat yang bermain di kompetisi ini, dengan usia 38 tahun dan 280 hari, saat tampil sebagai starter melawan La Roja.
Dalam tiga turnamen besar terakhir (Euro 2020, Piala Dunia 2022, dan Euro 2024), Kovacic telah menyelesaikan lebih banyak dribel (26) dan menciptakan lebih banyak peluang (14) daripada pemain lain untuk Kroasia.
Dalic pun menginginkan lebih banyak agresi dan kecepatan dari tim asuhannya. "Kami tahu apa yang kami hadapi. Kami menghadapi dua pertandingan sulit. Ini belum berakhir, tetap semangat. Tujuan kami adalah lolos dari grup dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencapainya," kata Dalic.
"Semuanya masih di tangan kami, masih di bawah kendali kami. Kami harus menjadi lebih baik... Terserah pada saya untuk membalikkan keadaan, menunjukkan kekurangan dan tidak terlalu memikirkan pertandingan melawan Spanyol," ujarnya.
(Tribunnews/den)
Direct Points
- Duel hidup mati Kroasia vs Albania
- Yang kalah terancam tersingkir
- Modric masih jadi motor untuk Kroasia
Ulasan Pelatih
Zlatko Dalić, pelatih Kroasia:
Harus Menang
KAMI menganalisis Albania dan kami akan melihat apa yang perlu kami lakukan sambil menyadari bahwa ini adalah pertandingan krusial. Kami harus menang, mengalahkan Albania yang percaya diri setelah tampil baik melawan Italia.
Sylvinho, pelatih Albania:
Serangan Balik
Para pendukung sangat luar biasa, di dalam dan di luar stadion. Sayang sekali kami tidak bisa menyamakan kedudukan [melawan Italia]. Kami merepotkan mereka dengan serangan balik. Dan itu juga senjata kami melawan Kroasia. Semoga mendapatkan hasil lebih baik.
Kroasia vs Albania
Duel Hidup Mati
Luka Modric
38 tahun
Gelandang serang
Real Madrid
Kroasia
*) Bikin umpan terobosan terbanyak (13 kali) saat melawan Spanyol
*) Pemain tertua keempat yang bermain di Euro dalam usia 38 tahun dan 280 hari, saat tampil sebagai starter melawan Spanyol
Nedim Bajrami
25 tahun
Gelandang serang
Sassuolo
Albania
*) Pencetak gol tercepat di Euro lewat golnya ke gawang Italia di detik ke-23
*) Selalu terlibat dalam gol dalam 3 laga terakhir untuk Albania (2 gol, 2 assists)
Euro 2024
Laga ke-2
Penyisihan Grup B
Volksparkstadion, Hamburg, Jerman
Kamis (20/6) Pukul 20.00 WIB
K-M-M-M-M
Kroasia: 4-2-3-1
Livaković; Stanišić, Šutalo, Gvardiol, Sosa; Modrić, Kovačić; Pašalić, Majer, Kramarić; Petković
K-M-M-K-K
Albania: 4-3-3
Strakosha; Hysaj, Ajeti, Djimsiti, Mitaj; Asllani, Bajrami, Ramadani; Laçi, Manaj, Asani
4 Laga terakhir
Kroasia
15/06 vs Spanyol A 3 - 0
08/06 vs Portugal A 1 - 2
04/06 vs Makedonia Utara H 3 - 0
27/03 vs Mesir A 2 - 4
Albania
16/06 vs Italia A 2 - 1
08/06 vs Azerbaijan H 3 - 1
04/06 vs Liechtenstein H 3 - 0
26/03 vs Swedia A 1 - 0
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.