Kualifikasi Piala Dunia 2026

Peta Kekuatan Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Butuh Keajaiban

Tayang: Kamis, 27 Juni 2024 16:27 WIB

Penulis: Dwi Setiawan

Editor: Pravitri Retno W

Baca Selanjutnya: Wajah Muram Hansi Flick, Rapor Kekalahan Barca Lebih Amburadul Ketimbang era Xavi, Koeman, & Setien

✖

Peta Kekuatan Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Butuh Keajaiban

AFP/KARIM JAAFAR

Pelatih Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-Yong menyaksikan pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Indonesia dan Irak di Stadion Ahmad bin Ali di Al-Rayyan, sebelah barat Doha. Senin (15 Januari 2024). (KARIM JAAFAR / AFP )

TRIBUNNEWS.COM - Inilah peta kekuatan Grup C yang akan dihadapi Timnas Indonesia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia resmi masuk Grup C saat bertarung untuk pertama kalinya di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Grup yang ditempati Merah Putih cukup sulit karena ada 3 negara langganan Piala Dunia, yakni Jepang, Australia, dan Arab Saudi.

Selain akan bertemu dengan ketiga negara tersebut, Bahrain dan China akan menjadi ujian lain Timnas Indonesia di Grup C.

Utuhnya, Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 berisikan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, China, dan Timnas Indonesia.

Laga perdana yang Timnas Indonesia di ronde ketiga yakni tandang melawan Arab Saudi pada 5 September 2024.

Terkait aturan kelolosan, negara yang berhasil menyegel status juara grup dan runner-up otomatis ke Piala Dunia 2026.

Berita Rekomendasi

Lalu, untuk negara yang menempati peringkat ketiga dan keempat pada ronde ketiga akan bertarung lagi di ronde keempat.

Sementara, negara yang berada pada posisi kelima dan keenam harus mengubur impian tampil di Piala Dunia 2026.

Hasil lengkap drawing ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (instagram/afcasiancup)

Peta Kekuatan Lawan Timnas Indonesia di Babak 3:

1. Jepang

Tak bisa dipungkiri, Jepang merupakan lawan terkuat yang bakal dihadapi Timnas Indonesia pada ronde ketiga mendatang.

Status Jepang yang merupakan negara sepak bola terkuat Asia sekaligus langganan Piala Dunia menjadi alasannya.

Dari segi ranking FIFA, Jepang saat ini masih memegang status sebagai negara Asia dengan peringkat terbaik di dunia yakni 17.

Dalam hal partisipasi di Piala Dunia, Jepang juga menjadi langganan utama peserta ajang empat tahunan itu dari kawasan Asia.

Sejak debut di Piala Dunia 1998, Jepang tak pernah absen satu kalipun pada edisi Piala Dunia berikutnya sampai 2022 kemarin.

Bek Jepang Yuta Nakayama (19) dan gelandang Indonesia Witan Sulaeman (8) berebut bola pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Jepang dan Indonesia di Stadion al-Thumama di Doha pada 24 Januari 2024. (Giuseppe CACACE / AFP) (AFP/GIUSEPPE CACACE)

Alhasil jika dihitung, Jepang sudah tujuh kali beruntun selalu tembus putaran final Piala Dunia, sebuah catatan luar biasa.

Capaian terbaik Jepang saat bertarung di Piala Dunia yakni mencapai 16 besar pada edisi 2002, 2010, 2018 dan 2022.

Berkaca dari hal itu, Jepang benar-benar menjadi lawan terkuat bagi semua kontestan Grup C di ronde ketiga mendatang.

Timnas Indonesia terakhir kali bertemu Jepang yakni saat kalah 3-1 pada laga terakhir babak penyisihan Piala Asia 2023.

2. Australia

Hampir sama dengan Jepang, Australia merupakan negara kuat Asia yang juga menjadi langganan peserta Piala Dunia.

Dalam sejarahnya, Australia sudah pernah enam kali merasakan atmosfer sengitnya laga di Piala Dunia.

Debut Australia di Piala Dunia terjadi pada tahun 1974, sementara lima kesempatan lainnya baru hadir sejak edisi 2006.

Sejak kembali bermain di Piala Dunia 2006, Australia tak pernah absen dalam lima edisi terakhir ajang empat tahunan itu.

Bahkan, capaian terbaik Australia di Piala Dunia salah satunya terjadi pada edisi terakhir saat lolos ke 16 besar.

Bek Australia #19 Harry Souttar berebut bola dengan gelandang Indonesia #07 Marselino Ferdinan selama pertandingan sepak bola Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Australia vs Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad di Doha pada 28 Januari 2024. (HECTOR RETAMAL / AFP)

Dari segi ranking FIFA, kekuatan Australia juga terlalu menakutkan di mana mereka menduduki urutan

Dengan menempati peringkat FIFA ke-23, Australia menjadi negara keempat Asia yang menghuni peringkat terbaik dunia.

Tepat setelah Jepang (17), Iran (20), dan Korea Selatan (22) yang berada di atas peringkat FIFA milik Australia.

Timnas Indonesia terakhir jumpa Australia pada Piala Asia 2023 babak 16 besar, di mana kekalahan 2-0 dirasakan Garuda.

3. Arab Saudi

Arab Saudi menjadi negara langganan Piala Dunia ketiga yang akan menguji nyali Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong.

Jika dihitung seberapa sering Arab Saudi tampil di Piala Dunia maka jawabannya sama seperti yang dirasakan Australia.

Ya, Arab Saudi terhitung sudah enam kali tampil di Piala Dunia termasuk debutnya pada edisi 1994 di Amerika Serikat.

Dari kiri, bek Timnas Arab Saudi, #17 Hassan Altambakti, penjaga gawang Timnas Arab Saudi, #21 Mohammed Al-Owais, dan bek Timnas Arab Saudi, #05 Ali Al-Bulaihi merayakan kemenangan tim mereka di akhir laga sepak bola Grup C Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Arab Saudi di Stadion Lusail, di Lusail, utara Doha, Qatar, Selasa (22/11/2022). AFP/KHALED DESOUKI (AFP/KHALED DESOUKI)

Sejak debut pada edisi 1994, Arab Saudi sukses lolos putaran final dalam tiga edisi berikutnya secara beruntun.

Sebelum akhirnya, Arab Saudi kembali absen di Piala Dunia dalam dua edisi beruntun masing-masing tahun 2010 dan 2014.

Arab Saudi baru kembali comeback ke Piala Dunia pada edisi tahun 2018 lalu 2022 yang kebetulan berlangsung di Qatar.

Capaian terbaik Arab Saudi di Piala Dunia yakni tembus babak fase gugur 16 besar pada edisi 1994 yang menjadi debutnya.

4. Bahrain

Bahrain yang akan menjadi lawan keempat Timnas Indonesia tercatat pernah membuat malu sepak bola tanah air.

Momen memalukan itu terjadi saat Bahrain mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor sepuluh gol tanpa balas.

Kekalahan telak dengan skor memalukan itu berlangsung saat Timnas Indonesia melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014.

Tepat pada tanggal 29 Februari 2012, Bahrain seakan tanpa segan menodai sejarah sepak bola Indonesia pada 12 tahun silam.

Kini setelah pengalaman buruk itu, Timnas Indonesia berkesempatan menghapus kenangan memalukan di edisi sekarang.

Tepat pada ronde ketiga, Timnas Indonesia memiliki peluang untuk gantian mengalahkan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dari segi ranking FIFA, Bahrain saat ini berada pada peringkat 81, alias terpaut hampir 53 dengan Timnas Indonesia.

Sementara jumlah partisipasi Bahrain di putaran final Piala Dunia masih sama dengan Timnas Indonesia yakni nol.

5. China

China jelas menjadi lawan paling potensial yang bisa dicuri poinnya oleh Timnas Indonesia baik laga kandang atau tandang.

Status China yang saat ini menempati peringkat FIFA ke-88 menjadi alasan Timnas Indonesia bisa mengimbangi.

Ditambah, performa tim sepak bola China yang tengah mengalami penurunan menjadi celah bagi Timnas Indonesia.

Meski demikian, Timnas Indonesia juga tidak boleh memandang remeh kekuatan China, karena mereka sudah pernah lolos ke Piala Dunia.

Momen itu terjadi saat China secara mengejutkan tembus di Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Jepang dan Korea Selatan.

Pelatih Indonesia Korea Selatan Shin Tae-yong memberi isyarat kepada para penggemar di akhir pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Vietnam dan Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha pada 19 Januari 2024. (KARIM JAAFAR / AFP)

Berbekal pengalaman itulah, Timnas Indonesia jelas harus waspada dan siap berkorban jika ingin mengalahkan China.

Itulah peta kekuatan lima calon lawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.

Shin Tae-yong selaku pelatih pun butuh keajaiban jika ingin membawa lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 entah lewat status juara grup atau runner-up di ronde ketiga

Bahkan jika ingin membawa Timnas Indonesia lolos lewat ronde keempat juga bukan hal mudah bagi Shin Tae-yong.

Hal ini karena Shin Tae-yong harus membuat Garuda finish peringkat ketiga atau keempat di akhir klasemen ronde ketiga.