Tak Salahkan Erick Thohir, Football Institute Kritik Komdis PSSI: Denda Tak Efektif Bikin Jera
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menyebut kinerja Komdis PSSI ini harus dievaluasi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Apalagi, dalam jajaran kepengurusan federasi, mereka ibaratkan penegak keamanan di federasi, setara Polri di negara Indonesia.
Dia menambahkan, tidak efektifnya hukuman denda, bukan lah kesalahan Erick Thohir dan bukan cerminan kepemimpinan Ketua Umum PSSI tersebut.
"Ini jadi bagian evaluasi kompetisi musim lalu. Untuk Komdis, mereka itu ibaratkan Kapolri, Kepala BIN, dan Kepala Kejaksaan di PSSI. Ini bukan wajah Erick Thohir, ini wajah konsensus bersama Exco. Absurd (tidak logis) ini," ujar Budi dalam sesi jumpa pers.
Budi juga mengungkapkan, Komdis PSSI sekarang ini berbeda dari kepengurusan pada 2008 silam.
Ketika itu, Komdis kerap menggelar konferensi pers selepas sidang, Sekarang, mereka tidak pernah lagi melakukan itu.
"Pada 2008 sampai 2014, Komdis selalu preskon dulu selepas sidang, pas zaman Hinca Pandjaitan. Sekarang, per 2016 mungkin, Komdis tidak mengadakan preskon dan sidang digelar secara tertutup. Bisa digelar terbuka juga padahal," kata Budi.
Pakar komunikasi yang juga penggila sepak bola Effendi Ghazali mengaku sepakat dengan usulan Budi ini soal Komdis.
Dia mengatakan, Komdis PSSI sejatinya bisa menggelar sidang secara terbuka. Hal itu sama seperti di pengadilan-pengadilan Indonesia, yang bisa digelar terbuka.
"Ya contohnya ada pengadilan Vina (kasus Vina Cirebon) yang bisa digelar terbuka. Sekarang, Komdis PSSI juga bisa menggelar sidang terbuka seperti itu," kata Effendi.