Manchester United Ditodong Badan Amal Rp628 Miliar Soal Keuntungan Transfer Greenwood
Manchester United diminta untuk donasi dari untung penjualan pemainnya, Mason Greenwood ke badan amal sebesar £27 juta euro atau sekitar Rp628 miliar.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United diminta untuk donasi dari untung penjualan pemainnya, Mason Greenwood ke badan amal sebesar £27 juta euro atau sekitar Rp628 miliar.
Tim berjuluk Setan Merah itu didesak untuk menyumbang dana yang diperoleh oleh penjualan Mason Greenwood yang dianggapnya kontroversial.
Manchester United mendapatkan dana segar sebesar Rp628 miliar setelah Greenwood sepakat dengan klub asal Prancis, Marseille.
Di sisi lain, Marseille telah membayar £24 juta awal untuk jasanya dalam kesepakatan permanen.
Greenwood sendiri terakhir bermain untuk Manchester United pada 2022 lalu sebelum ia diskors oleh klub dengan tuduhan kekerasan.
Meski begitu tuduhan tersebut tak terbukti adanya di meja pengadilan.
Manchester United kemudian melakukan investigasi internal selama enam bulan dan pada bulan September 2023 mengirim Greenwood dengan status pinjaman ke klub Spanyol, Getafe.
Greenwood tampil mengesankan selama bermain di Spanyol, dan menarik minat banyak klub Eropa.
Meski begitu, Manchester United tetap berniat untuk menjual Greenwood secara permanen pada jendela transfer musim panas 2024.
Beberapa hari lalu, Marseille berhasil mengamankan jasa Greenwood.
Baca juga: Tak Mampu Boyong Greenwood, Getafe Resmi Datangkan Bintang Muda Real Madrid
Menariknya, Manchester United siasat cerdik dalam penjualan Greenwood.
Diketahui, Manchester United memasukkan klausul penjualan sebesar 50 per penjualan yang dapat mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi mereka di masa mendatang.
Menaggapi hal itu, aktivis kekerasan dalam rumah tangga, David Challen telah menuntut agar Setan Merah mendonasikan keuntungannya untuk badan amal wanita.
"Manchester United adalah klub olahraga global besar yang meraup ratusan juta dolar setiap tahun."
"Dan fakta bahwa mereka tidak melepas pemain yang sebenarnya bisa mereka lakukan dengan mudah," ucap David Challen dikutip dari Mirror.
"Mereka memilih untuk mempertahankannya demi kebutuhan finansial mereka sendiri."
"Sungguh memprioritaskan kebutuhan finansial perusahaan di atas kebutuhan wanita. Sepertinya klub tidak peduli, bahkan pada level dasar, tentang wanita dan anak perempuan," jelasnya.
David Challen melanjutkan dengan mengklaim mengenai investigasi internal Man United tahun lalu, saat mereka mempertimbangkan untuk mengembalikan Greenwood ke tim utama.
"Mereka bahkan tidak bekerja sama dengan badan amal wanita sampai saat-saat terakhir, fakta bahwa mereka tidak dapat menyumbang ke salah satu badan amal tersebut atau mungkin badan amal di daerah setempat, itu menyedihkan, terutama untuk klub sebesar United.
Di sisi lain, Greenwood baru saja buka suara mengenai klub barunya, Marseille.
Menurut Greenwood, ia akan mencoba memberikan yang terbaik untuk klub asal Prancis itu.
"Musim ini saya akan berusaha bermain baik untuk Marseille, di Velodrome di hadapan para penggemar yang fantastis."
"Saya telah menantikan ini sejak lama dan saya tidak sabar untuk bermain di hadapan para penggemar ini," ucap Greenwood.
"Untuk saat ini saya fokus pada apa yang harus saya lakukan dengan klub saya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Ali)