Beda dengan Piala Dunia, Medali Emas Olimpiade Bukan Hal Seksi bagi Negara Eropa
Ada sebuah fakta menarik yang mewarnai setiap perhelatan Olimpiade khususnya cabor sepak bola putra, di mana taji wakil Eropa kerapkali tak berbekas.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ada sebuah fakta menarik yang mewarnai setiap perhelatan Olimpiade khususnya cabor sepak bola putra.
Gelaran Olimpiade yang dihelat setiap empat tahun sekali dapat dianggap sebagai arena terbesar kompetisi olahraga se-dunia.
Ribuan atlet berbagai cabor rela berjuang mati-matian untuk menjadi yang terbaik memenangkan medali emas di Olimpiade.
Bahkan tak sedikit yang menganggap peraih emas Olimpiade bakal selalu dikenang oleh sejarah khususnya negaranya sendiri.
Di Indonesia, sosok Rudy Hartono, Susi Susanti, Taufik Hidayat, Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Namanya begitu harum di kalangan masyarakat Indonesia, lantaran mampu meraih medali emas Olimpiade di cabornya.
Hanya saja situasi ini tampaknya agak sedikit berbeda jika kita menelisik dari cabor sepak bola putra di Olimpiade.
Baca juga: Jadwal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024 Dimulai Hari Ini, Argentina dan Spanyol Main Awal
Berbeda jauh dengan ajang Piala Dunia yang menjadi tujuan utama dari seluruh negara yang berada di bawah naungan FIFA.
Setiap empat tahun sekali, setiap negara rela mati-matian berjuang untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia.
Meskipun harus bersusah payah melewati fase kualifikasi yang panjang dan melelahkan demi bisa tampil di Piala Dunia.
Ketika sudah berada di Piala Dunia, setiap peserta juga bakal berjuang mati-matian untuk bisa menjadi yang terbaik.
Hal itu seakan berbeda jauh dengan vibes Olimpiade khususnya cabor sepak bola putra yang cenderung tidak terlalu gempita.
Apalagi bagi negara sepak bola Eropa yang tampaknya tidak terlalu bernafsu menjadi yang terbaik di Olimpiade.
Jika menelisik sejarah, wakil Eropa terakhir yang mampu memenangkan medali emas sepak bola ialah Spanyol.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.