Protes Hasil Kontroversi Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, PSSI-nya Argentina Kirim Surat ke FIFA
Federasi sepak bola Argentina atau AFA, mengajukan protes resmi ke Komisi Disiplin FIFA atas kekalahan kontrofersial Timnas U23 di Olimpiade Paris 202
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Argentina atau AFA, mengajukan protes resmi ke Komisi Disiplin FIFA atas kekalahan kontroversial Timnas U23 Argentina di Olimpiade Paris 2024.
Argentina harus mengakui kekalahan dari Maroko dengan skor 1-2 di laga pembuka cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.
Gol penyama kedudukan yang dibuat Argentina di menit injury time 90+16' dianulir wasit setelah laga sempat dihentikan satu jam lebih usai terjadi kericuhan.
Suporter Maroko turun ke lapangan sehingga wasit Glenn Nyberg harus menunda pertandingan sampai lebih dari satu jam.
Gol akhirnya dibatalkan setelah pengecekan VAR dan laga sempat dilanjutkan selama tiga menit dengan kondisi penonton kosong.
Wasit asal Swedia tersebut meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan Maroko.
Hasil laga itu disambut dengan beragam reaksi kekecewaan dari publik Argentina, termasuk sosok megabintang Lionel Messi.
Baca juga: Reaksi Messi Lihat Hasil Kontroversi Argentina vs Maroko di Olimpiade 2024, La Pulga: Insolito!
Messi menanggapi insiden itu dengan menuliskan 'Insolito' atau sulit dipercaya di Instastorynya.
Sementara itu, federasi sepakbola Argentina (AFA) membuat pernyataan yang berisikan protes yang ditujukan ke FIFA.
Presiden AFA Claudio Tapia mengatakan apa yang diterima Timnas U23 Argentina sangat tidak masuk akal dan sulit diterima.
"Sangat disesalkan apa yang kami alami hari ini sebagai warga Argentina di Saint-Étienne," kata Claudio Tapia melalui unggahan di Instagramnya.
"Menunggu hampir dua jam di ruang ganti, hanya para pemain kami yang harus kembali keluar untuk melakukan pemanasan dan melanjutkan memainkan pertandingan yang seharusnya ditangguhkan oleh wasit setelah invasi lapangan oleh penonton Maroko dan kekerasan yang dialami oleh delegasi Argentina."
"Benar-benar tidak masuk akal dan melanggar aturan kompetisi," ungkapnya.
Tapia juga menyoroti soal keputusan dilanjutkannya kembali pertandingan, padahal sebenarnya kedua tim tidak ada yang ingin melanjutkan pertandingan.