Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Bukti Valid PSSI di Depan PBSI, Prestasi Timnas Indonesia Berbanding Terbalik dengan Badminton

Prestasi Berkebalikan Timnas Sepak Bola Indonesia dengan Badminton, PSSI di Depan PBVSI

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Bukti Valid PSSI di Depan PBSI, Prestasi Timnas Indonesia Berbanding Terbalik dengan Badminton
JAAFAR / AFP
Bek Indonesia #14 Asnawi Mangkualam merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya dari titik penalti pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Vietnam dan Indonesia di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha pada 19 Januari 2024. KARIM 

Seperti Timnas U23 Indonesia yang tahun lalu sukses mengakhiri paceklik medali emas di SEA Games 2023.

Momen bersejarah Timnas Indonesia juarai Piala AFF U19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (29/7/2024).
Momen bersejarah Timnas Indonesia juarai Piala AFF U19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (29/7/2024). (twitter/@TimnasIndonesia)

Lalu, Timnas U19 Indonesia baru saja memenangkan gelar juara Piala AFF U19 2024 di Surabaya, pekan lalu lalu.

Timnas U16 Indonesia juga layak mendapat apresiasi meskipun langkahnya terhenti di Piala AFF U16 2024.




Semakin kompaknya Erick Thohir dan Shin Tae-yong dalam bekerjasama membuat arah sepak bola Indonesia kian cemerlang.

Kini, tinggal gebrakan soal program kualitas kompetisi Liga Indonesia, Timnas Putri dan pembinaan usia dini yang dinanti.

Berkaca dari berbagai fakta diatas, tak salah rasanya jika menganggap kinerja PSSI di depan PBSI pada kondisi saat ini.

Berbanding terbalik dengan kinerja PBSI selaku induk organisasi bulu tangkis tanah air yang mendapat sorotan tajam.

BERITA TERKAIT

Ya, sorotan tajam terus mengarah kepada PBSI sebagai akibat dari anjloknya performa dan prestasi badminton tanah air.

Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi atlet-atlet badminton Indonesia cenderung terlihat tidak konsisten.

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dalam pertandingan kontra ganda putra Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, di Porte De La Chapelle Arena, Paris. Fajar/Rian menang dua gim langsung, 21-13 dan 21-17, Sabtu (27/7/2024).
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dalam pertandingan kontra ganda putra Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, di Porte De La Chapelle Arena, Paris. Fajar/Rian menang dua gim langsung, 21-13 dan 21-17, Sabtu (27/7/2024). (NOC Indonesia)

Kontingen badminton Indonesia yang biasanya dapat dijagokan bisa meraih gelar juara dari berbagai sektor.

Kini, tren itu seakan mengalami penurunan, di mana hanya beberapa atlet saja dari sektor tertentu yang bisa diandalkan.

Bahkan tak jarang atlet utama yang dijagokan meraih gelar kerapkali terpeleset tak terduga dan akhirnya gagal juara.

Setelah tanpa medali di Asian Games 2023 lalu, badminton kembali terancam puasa medali di Olimpiade 2024.

Tercatat hanya dua dari enam wakil Indonesia cabor badminton yang bisa lolos ke fase gugur Olimpiade Paris 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas