Bantah Isu Carter Pesawat, PSSI Jelaskan Penggunaan Anggaran Rp 127 Miliar untuk Timnas Indonesia
Federasi Sepak Bola Indonesia alias PSSI menjelaskan penggunaan anggaran Rp 127 miliar untuk Timnas Indonesia dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia alias PSSI menjelaskan penggunaan anggaran Rp 127 miliar untuk Timnas Indonesia dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Kepastian Timnas Indonesia mendapatkan dana Rp 127 miliar itu diutarakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani di instagram pribadinya.
Namun ada hal yang sedikit mengganjal hati yang di mana uang Rp 127 miliar itu digunakan untuk mencarter pesawat pribadi.
Ya, Timnas Indonesia memang sedang butuh pesawat lantaran akan melakoni 3 laga tandang (Arab Saudi, Bahrain dan China) dalam kurun waktu dua bulan, September dan Oktober.
Meski begitu, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Timnas Indonesia lebih memprioritaskan laga Bahrain dan China yang digelar pada bulan Oktober.
"Kalau kita hitung kita dari Bahrain langsung ke China, kalau pakai komersial 30 jam total. Itu transit dan sebagainya ya," kata Arya Sinulingga, dikutip dari BolaSport.
"Capek ini pemain, sementara (jarak) waktu cuman 5 hari, terpaksa kami carter pesawat," tambahnya.
Meski demikian, PSSI memastikan biaya sewa pesawat itu bukan dari anggaran Kementerian Keuangan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.
Baca juga: Timnas Indonesia Batal Punya Pemain di Liga Inggris, Baggott & Hubner Kompak Dipinjamkan
"Memang beredar kabar bahwa kita dapat bantuan pemerintah, tentu Ketum PSSI, saya dan seluruh pengurus menyampakan terima kasih atas perhatian pemerintah," kata Zainudian Amali.
"Tapi sebenarnya itu tidak cukup, hanya sebagian. Kira-kira kalau bisa dihitung kebutuhan kita di federasi itu bisa 4 kali lipat (dari yang sudah diberikan pemerintah)."
Lebih lanjut Zainudin Amali menjelaskan penggunakan dana anggaran tersebut.
Menurutnya, dana Rp 127 miliar digunakan untuk kebutuhan pelatnas, pembinaan dan lain-lain.
Yang benar 120 M (dari yang beredar 127 M). Anggaran itu untuk kebutuhan pelatnas, pembinaan dan sebagainya. Itu tidak ada untuk penyewaan pesawat non komersial ya."