Jean-Philippe Mateta Bawa Prancis Menang 3-1 Atas Mesir, Lolos ke Final Olimpiade, Hadapi Spanyol
Lagi-lagi Jean-Philippe Mateta. Striker berusia 27 tahun yang tadinya biasa-biasa ini kembali menjadi bintang
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Magis Mateta Bawa Prancis Menang 3-1 Atas Mesir, Lolos ke Babak Final Olimpiade, Hadapi Spanyol
TRIBUNNEWS.COM- Lagi-lagi Jean-Philippe Mateta. Striker berusia 27 tahun yang tadinya biasa-biasa ini kembali menjadi bintang setelah dua golnya yang dramatis membawa Prancis U-23 mengalahkan Mesir U23 3-1 pada semifinal Olimpiade Paris 2024 di Stadion Groupama, Decines-Charpieu, Lyon, Selasa (6/8) dini hari.
Prancis pun untuk pertama-kalinya dalam 40 tahun terakhir mencapai final Olimpiade. Lawan mereka pada partai puncak Olimpiade di Stadion Parc des Princes, Jumat (9/8) mendatang adalah Spanyol yang mengalahkan Maroko 2-1.
Ini akan jadi ulangan partai final Euro 1984 juga di Stadion Parc des Princes di mana saat itu Prancis menang 2-0.
Mateta sebelumnya mencetak gol penentu kemenangan Prancis 1-0 atas tim favorit, Argentina 1-0 pada perempatfinal lalu. Striker Crystal Palace ini juga mencetak sebiji gol saat Les Bleus menggasak Selandia Baru 0-3 pada penyisihan grup.
Dan, jika ditelisik lebih jauh, ada andil dari pelatih Prancis, Thierry Henry di balik bersinarnya Mateta.
Penyerang berusia 27 tahun ini terpilih bersama Alexandre Lacazette (33), dan Loic Bade(24) untuk mendampingi para pemain Prancis U-23 di Olimpiade.
Lacazette sudah terkenal, tapi Mateta? Namanya kurang familiar bahkan bagi pendukung Prancis sekali pun. Dia memang belum pernah dipanggil timnas senior.
Setelah dua tahun membela Lyon (di mana hanya dua kali tampil tanpa cetak gol periode 2016-2018), Mateta dipinjamkan ke Le Havre, kemudian bergabung ke klub Bundesliga, Mainz 05 selama tiga tahun, sebelum pindah ke Crystal Palace dari 2021 sampai sekarang.
Karenanya, ketika Henry memanggil Mateta ke tim Olimpiade, banyak yang mempertanyakan.
Terbukti, di dua laga awal, sang bomber tampil mengecewakan, gagal mencetak gol saat Prancis mengalahkan Amerika Serikat 3-0, dan menekuk Guinea 1-0 di babak penyisihan grup.
Nah, pada momen ini, dengan jeli pelatih Henry mengambil keputusan untuk memberi ban kapten kepada Mateta saat Prancis melawan Selandia Baru.
Sebuah keputusan sangat tepat karena sejak itu Mateta terus mencetak gol.
"Kami memberinya ban kapten saat melawan Selandia Baru agar ia bisa mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan ia berhasil. Dia bisa saja mencetak gol sebelumnya, tetapi dia tidak melakukannya. Ia melewatkan beberapa peluang, itu biasa terjadi. Tapi kini, dia jadi lebih klinis. Dan itu sangat menguntungkan bagi tim," kata Henry dikutip dari Leparisien.
#Olimpiade Paris 2024
Halaman ini menampilkan tulisan khusus dengan topik Olimpiade Paris 2024, dapatkan update perkembangan seputar Olimpiade di TribunNews.