"Namun sekarang, para pemain Indonesia memberikan segalanya yang mereka miliki,"

"Mereka bekerja keras tanpa lelah hingga pertandingan benar-benar berakhir,"

"Intinya dengan bekerja keras, kami bisa menang, bahkan melawan tim yang lebih kuat," kata pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Apa yang disampaikan Shin Tae-yong seakan menjadi tanda bahwa mental memang memegang peranan penting dalam pertandingan terutama sepak bola.

Sebaik apapun taktik dan strategi yang diterapkan pelatih, semuanya akan bergantung pada 11 pemain di atas lapangan.

Dan faktor mental benar-benar akan menjadi faktor pembeda paling krusial yang menentukan jalannya laga.

Jika melihat ke belakang, barangkali Shin Tae-yong sudah cukup kenyang dengan masalah mental pemain Timnas Indonesia.

Tak sedikit kejadian dalam pertandingan Timnas Indonesia edisi sebelum-sebelumnya, Shin Tae-yong dibuat geleng-geleng kepala pemainnya sendiri.

Kesalahan individu yang tidak perlu, keputusan yang tidak dewasa dalam permainan, demam panggung hingga blunder konyol yang kerapkali terjadi.

Mungkin menjadi deretan contoh aksi negatif pemain Timnas Indonesia yang dikarenakan permasalahan mentalitas.

Beberapa momen itu terjadi saat Timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2023 dan ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terutama saat melawan tim yang lebih superior, mental pemain Garuda kerapkali terlihat goyah sehingga demam panggung.

Hal itu bisa saja kembali terjadi saat Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada matchday perdana, lusa mendatang.

Fakta bahwa laga melawan Arab Saudi menjadi momen perdana Timnas Indonesia berlaga di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia.