Hobi Barcelona Bikin Mantan Pelatih Kesal: Setien Jadi Penagih Utang, Xavi Mengelus Dada
Xavi Hernandez dan Quique Setien merupakan dua pelatih yang kini menyampaikan kekesalannya kepada mantan klub, Barcelona.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Krisis finansial yang dialami Barcelona dalam beberapa tahun terakhir memberikan dampak besar terhadap pergerakan tim. Termasuk dalam hal bongkar pasang pelatih.
Sejak masih dipegang Josep Bartomeu dan kini digantikan Joan Laporta sebagai presiden klub, Barcelona kerap gonta-ganti juru taktik.
Dan faktanya, Barca memiliki 'hobi' lain yang membuat mantan pelatihnya kesal bukan main.
Adalah Xavi Hernandez dan Quique Setien dibuat mengelus dada atas sikap yang dimiliki oleh para petinggi klub Catalan tersebut.
Dalam laporan BarcaUniversal, Xavi Hernandez dibuat marah dan cuma bisa marah-marah atas tuduhan yang dilontarkan Pedri,
Pemain Barcelona itu menyebut dirinya lebih leluasa saat ditangani Hansi Flick ketimbang pelatih sebelumnya. Dalam hal ini ialah Xavi Hernandez.
Apa yang disampaikan gelandang timnas Spanyol tersebut sampai ke telinga Xavi. Legenda hidup Barcelona ini bertanya-tanya, apa yang membuat seorang Pedri sampai melontarkan komentar tersebut.
Sebab Xavi dilaporkan tidak memiliki masalah sama sekali dengan mantan pemainnya itu.
Dicurigai, ada faktor campur tangan dari presiden klub Barcelona, Joan Laporta dan orang kepercayaannya, Alejandro Echevarria, yang mendesak Pedri untuk berstatement demikian.
Xavi hanya bisa marah atas pernyataan itu. Dirinya merasa dipojokkan dan diklaim tidak becus ketika menukangi Lamine Yamal dkk.
Tak hanya Xavi, mantan pelatih Barcelona di era Bartomeu, Quique Setien, juga dibuat kesal.
Baca juga: Fakta Gaji Lamine Yamal 9 Kali Lebih Kecil dari Kylian Mbappe, Barcelona Gerak Sat-set
Bagaimana tidak, sejak pemecatannya pada pertengahan tahun 2019, hingga kini kompensasi yang dijanjikan oleh Barcelona tak kunjung lunas.
Quique Setien ditunjuk sebagai pelatih Barca pada Januari 2019. Dia hanya memiliki waktu selama 7 bulan sebagai allenatore Lionel Messi cs kala itu.
Pelatih veteran itu bertanggung jawab saat kekalahan 8-2 dari Bayern Munchen di Liga Champions, dan kehilangan posisi puncak La Liga kepada Real Madrid.