Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Alasan Berbahayanya Set Piece Arsenal Ala Nicolas Jover, Bola Mati Serasa Hadiah Penalti

Arsenal dapat dikatakan menjadi salah satu klub terbaik dunia terutama dalam mengeksekusi set piece alias bola mati pada periode saat ini.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Alasan Berbahayanya Set Piece Arsenal Ala Nicolas Jover, Bola Mati Serasa Hadiah Penalti
Ian Kington / IKIMAGES / AFP
Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta (Tengah) dan anggota tim pelatihan memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Emirates di London pada 15 Februari 2023. 

 TRIBUNNEWS.COM - Arsenal dapat dikatakan menjadi salah satu klub terbaik dunia terutama dalam mengeksekusi set piece alias bola mati pada periode saat ini.

Anggapan tersebut bukannya tanpa alasan mengingat Arsenal telah mencetak banyak gol lewat bola mati dalam beberapa musim terakhir.

Entah itu lewat situasi tendangan bebas langsung, sepak pojok ataupun penalti menghadapi lawan-lawannya.

Teranyar, kepiawaian Arsenal mengeksekusi bola mati kembali memakan korban tepatnya di Liga Champions 2024/2025.

Tepat dalam laga matchday kedua Liga Champions yang berlangsung di Stadion Emirates, Rabu (2/10/2024) dinihari tadi.

Baca juga: Arsenal Bukan Level Leicester, The Gunners Unggulan Juara Liga Inggris 

Arsenal mencetak gol keduanya lewat situasi bola mati di mana Bukayo Saka kembali mejadi aktor utamanya.

Bukayo Saka yang menjadi algojo mampu mengarahkan bola ke gawang PSG yang mengecoh Gianluigi Donnarumma.

Berita Rekomendasi

Gol tendangan bebas Bukayo Saka ke gawang PSG akhirnya menjadi akhir dari paceklik gol Arsenal dalam situasi tersebut.

Pemain Arsenal terakhir yang mampu mencetak gol lewat tendangan bebas di Liga Champions yakni Thierry Henry tahun 2002.

Artinya sudah hampir lebih dari dua dekade lamanya, Arsenal tidak pernah mampu mencetak gol lewat tendangan bebas.

Gelandang Arsenal asal Jerman #29 Kai Havertz (kanan) merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG) di Stadion Emirates di London utara pada 1 Oktober 2024. (Foto oleh Adrian Dennis / AFP)
Gelandang Arsenal asal Jerman #29 Kai Havertz (kanan) merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Arsenal dan Paris Saint-Germain (PSG) di Stadion Emirates di London utara pada 1 Oktober 2024. (Foto oleh Adrian Dennis / AFP) (Adrian Dennis / AFP)

Lebih lanjut, gol tendangan bebas Bukayo Saka barangkali jadi salah satu bukti kian berbahayanya kualitas set piece Arsenal.

Pada musim ini saja, Arsenal setidaknya sudah mencetak beberapa gol ke gawang lawan melalui situasi bola mati.

Sebelum mencetak gol lewat skema bola mati melawan PSG, Arsenal sudah melakukannya ke tim lawan lainnya.

Sebut saja melawan Tottenham dan Manchester City yang keduanya dieksekusi oleh Gabriel Magalhaes lewat sundulan setelah memanfaatkan sepak pojok.

Lalu, saat mengalahkan Leicester City secara dramatis pada akhir pekan lalu, gantian Leandro Trossard jadi aktornya.

Melihat betapa berbahayanya kualitas set piece Arsenal, rasanya tim manapun harus waspada setiap kali Meriam London mendapatkan bola mati.

Dilansir Sport Star, sejak 2021, Arsenal telah mencetak total 45 gol melalui situasi bola mati.

Pada musim lalu saja, Arsenal menjadi tim yang paling produktif mencetak gol lewat situasi tersebut dengan 16 gol.

Khusus lewat situasi sepak pojok, Arsenal setidaknya sudah mencetak total 30 gol dalam dua musim terakhirnya di Liga Inggris.

Mengacu pada data tersebut, tak salah jika menyebut set piece menjadi salah satu senjata Arsenal mengalahkan lawannya.

Sesuatu hal yang mungkin tidak mutlak dimiliki tim rival Arsenal seperti Manchester City, Liverpool ataupun Chelsea.

Bahkan dapat dikatakan juga, jika bola mati selayaknya hadiah penalti yang didapatkan Arsenal dari sang wasit.

Dikatakan demikian, karena peluang Arsenal menciptakan gol saat situasi bola mati memang tinggi, terutama sepak pojok.

Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta (Tengah) dan anggota tim pelatihan memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Emirates di London pada 15 Februari 2023.
Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta (Tengah) dan anggota tim pelatihan memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Emirates di London pada 15 Februari 2023. (Ian Kington / IKIMAGES / AFP)

Meningkatnya kualitas bola mati tim Arsenal yang disertai terdongkraknya gol tim Meriam London lewat situasi tersebut.

Pujian jelas layak diberikan kepada sosok Nicolas Jover yang menjadi dalang utama Arsenal mendadak jago dalam hal bola mati.

Ya, Nicolas Jover yang sebelumnya pernah menjadi pelatih bola mati Manchester City direkrut Arteta untuk pindah ke Arsenal tahun 2021.

Bukanlah sebuah hal kebetulan jika Arteta mendatangkan Nicolas Jover di Arsenal.

Hal ini karena Arteta jugalah yang diketahui menjadi kunci Manchester City mendatangkan Nicolas Jover.

Dan sejak saat itulah, hubungan keduanya semakin terasa istimewa, dan keberadaan Nicolas Jover kini menjadi kunci penting Arteta meracik ramuan bola mati Arsenal menjadi sangatlah berbahaya.

Layak dinanti seperti apa variasi set piece yang akan diciptakan Arsenal untuk menjebol jala gawang lawan-lawannya pada sisa laga musim ini?

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
9
2
1
22
7
15
29
2
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
3
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
4
Arsenal
12
6
4
2
21
12
9
22
5
Brighton
12
6
4
2
21
16
5
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas