Program Sepakbola Tarkam Kemenpora Jangkau Lapisan Bawah Kalangan Pemuda
program Kemenpora sampai ke tingkat bawah. Salah satu program yang disorot adalah pertandingan sepakbola tarkam.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Program Sepakbola Tarkam Kemenpora Jangkau Lapisan Bawah Kalangan Pemuda
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia Resilience (Ires), lembaga penelitian yang berbasis aktivisme pemberdayaan masyarakat, memberikan sorotan terhadap program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipimpin Menteri Dito Ariotedjo.
Direktur Ires Generation, Hari Akbar, menilai, dalam periode kepemimpinan Dito, Kemenpora baru bertumbuh. Kondisi itu perlu dijaga dan dipantau.
Baca juga: Kemenpora Luncurkan Aplikasi TKPN: Diharapkan Jadi Data Kebugaran Pelajar Indonesia
“Setengah periode ini cukup baik karena anak muda jadi subjek pengambilan kebijakan. Ini ranah politik, berarti ini jadi tantangan politik anak muda kedepan, sudah seharusnya untuk diri sendiri (kemenpora) pemangku kebijakannya harus anak muda lagi,” ujarnya.
Selain itu, dia pun menyoroti soal program Kemenpora yang sampai ke tingkat bawah. Salah satu program yang disorot adalah pertandingan sepakbola tarkam.
“Hal ini sudah cukup sangat baik, program-programnya melibatkan seluruh lapisan anak muda. Kalo kita lihat juga ada sepakbola tarkam yang pernah dilakukan, itu sudah jadi bukti programnya sampai ke bawah,” ujarnya.
Dito, kata dia, membawa suasana yang segar di Kemenpora. Dito membuat kemenpora tidak menjadi kaku.
“Kemenpora semasa kepemimpinannya Dito cukup fresh,” ujar Hari, Kamis (17/10/2024).
Ires Generation mengapresiasi program yang dijalankan oleh Kemenpora. Program-program tersebut menyasar semua kelompok dari berbagai kalangan.
“Dari program prioritasnya kelihatan sekali menyasar banyak kalangan. Anak-anak yang bergerak di bidang kreatif, wirausaha, akademik, ASN bahkan sampai bidang kebencanaan. Terlebih lagi subjeknya yang diikutsertakan sangat bervariasi, yang pasti inklusif; ramah gender, disabilitas, dan anak muda segala kalangan (pop culture sampai marjinal),” katanya.
Menurut Hari, Dito telah mengubah kesan Kementerian yang kaku dan tertutup. Selama Dito menjadi menteri, anak muda diberi ruang di wilayah Kemenpora.
“Konser-konser di Kemenpora itu kelihatannya rutin, sudah barang tentu institusi itu tahu gimana caranya jadi tempat tongkrongan,” ujarnya.