Shin Tae-yong Menjawab, Bicara Progress Timnas Indonesia hingga Alasan Rotasi di Kualifikasi
Pelatih Shin Tae-yong mencoba menjawab berbagai pertanyaan netizen melalui program bertagar #TanyaSTY di akun X Timnas Indonesia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Shin Tae-yong mencoba menjawab berbagai pertanyaan netizen melalui program bertagar #TanyaSTY di akun X Timnas Indonesia, Kamis (17/10/2024) hari ini.
Awalnya, Shin Tae-yong menyinggung pertanyaan pertama yang menyoal perkembangan Timnas Indonesia pada saat ini.
Dalam jawabannya, Shin Tae-yong mengakui pertumbuhan Timnas Indonesia kian membaik sejak ia menangani Garuda pada akhir 2019.
Hanya saja, ada satu masalah yang kerapkali ia hadapi saat menangani Timnas Indonesia salah satunya tidak maksimalnya program pemusatan latihan.
Adapun alasannya yakni dikarenakan tidak semua pemain yang ia panggil bisa menjalani pemusatan latihan secara bersama.
Hal itupun bisa dimaklumi karena skuad Timnas Indonesia saat ini terdiri dari berbagai latar belakang pemain yang berbeda.
Baca juga: Shin Tae-yong Tanggapi Bahrain Minta Duel Lawan Timnas Indonesia di Tempat Netral
Ada pemain yang masih merumput bersama klub-klub Indonesia di kompetisi tanah air bertajuk Liga 1.
Ada pula yang bermain di kawasan Asia entah itu Asia Tenggara ataupun Asia lainnya seperti Liga Korea hingga Jepang.
Ada pula yang bermain di kompetisi luar Asia termasuk Liga Belanda, Liga Italia, Liga Belgia hingga Liga Amerika Serikat.
"Tim kita semakin baik, meskipun ketika TC kondisi pemain terkadang belum 100 persen," jawab Shin Tae-yong ketika ditanya soal progress Timnas Indonesia.
"Tapi kita selalu berusaha semaksimal mungkin," tukasnya menambahkan.
Lalu pertanyaan kedua, Shin Tae-yong mendapat pertanyaan yang barangkali membuat banyak orang bertanya-tanya juga.
Yakni menyoal keputusan Shin Tae-yong yang melakukan rotasi pemain secara radikal tepatnya saat kalah melawan China.
Tak kurang dari perubahan empat pemain utama dilakukan Shin Tae-yong yang akhirnya berujung kekalahan jumpa China.