Takut Main di Markas Timnas Indonesia, Bahrain Diejek Media Korea Selatan sebagai Pengecut
Bahrain diejek media Korea Selatan sebagai pengecut setelah takut bermain di markas Timnas Indonesia.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Drajat Sugiri
Menanggapi hal tersebut, media asal Korea Selatan pun merespons soal keputusan Bahrain.
Menurut media Korea Selatan, tindakan yang dilakukan Bahrain tersebut adalah pengecut.
"Bahrain yang membuat marah Shin Tae-yong, kini mengajukan permintaan pengecut untuk meminta pertandingan tersebut digelar di negara ketiga (tempat netral)," tulis media Korea Selaran, OSEN dalam judul.
Lebih lanjut, Osen memprediksi permintaan Bahrain tersebut berpeluang ditolak FIFA.
Sebab, Indonesia merupakan negara yang aman dan tidak sedang berperang seperti Iran dan Palestina.
"FIFA dan AFC mengizinkan negara ketiga menjadi tuan rumah jika ada keadaan yang tidak dapat dihindari, contohnya negara yang sedang berperang seperti Iran dan Palestina."
"Laga tandang Korea ke Palestina pada bulan November juga kemungkinan besar akan digelar di negara lain di Timur Tengah."
"Tampaknya permintaan Bahrain untuk menggelar laga melawan timnas Indonesia di negara lain akan ditolak," tulis Osen.
Di sisi lain, Konfederasi sepakbola Asia, AFC merespon surat permohonan Bahrain tersebut.
“Konfederasi sepakbola Asia (AFC) telah mengetahui kekhawatiran yang disampaikan Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) atas keselamatan dan keamanan timnas mereka pada laga tandang grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025,” tulis AFC dalam situs resminya, Jumat (18/10/2024).
“AFC memandang masalah ini secara serius dan berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh pemain, ofisial dan fans terhadap segala macam pelecehan dan ancaman,”
“AFC akan mendiskusikan masalah ini lebih jauh dengan FIFA, BFA dan Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin untuk seluruh pemangku kepentingan dalam laga tersebut,” terang AFC.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo yang mengetahui kabar tersebut meminta kepada warganet Indonesia untuk tetap tenang.
Ia berharap warganet tidak terus menyerang sehingga Timnas Bahrain bisa tetap ingin main di Indonesia.
“Tetap warganet, dalam era berdemokrasi digital, kita boleh memberikan keluh kesah dan menyampaikan pendapat, tapi saya minta semua yang disampaikan itu dalam koridornya,,” kata Menpora Dito.
“Jadi jangan sampai nanti apa yang sudah disampaikan Bahrain, ketakutan, keamanan, segala macam, ini gara-gara kita tidak dalam koridor,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Abdul Majid)