Laga Ronaldo Dipindah dari Iran ke Dubai Bikin Klub India, Mohun Bagan Marah, AFC Pilih Kasih?
Keputusan memindahkan pertandingan Liga Champions AFC antara klub Al-Nassr dari Iran ke Dubai karena masalah keamanan menggemparkan India
Editor: Muhammad Barir
Laga Ronaldo Dipindah dari Iran ke Dubai Bikin Klub India Mohun Bagan Marah, AFC Bersikap Tak Adil?
TRIBUNNEWS.COM- Keputusan untuk memindahkan pertandingan Liga Champions AFC antara klub Cristiano Ronaldo Al-Nassr dari Iran ke Dubai karena masalah keamanan telah menyebabkan kegemparan besar di India.
Karena pertimbangan keamanan, Ronaldo dan Al Nassr dipindahkan pertandingannya melawan Esteghlal Tehran dari Iran ke Dubai.
Sebelumnya, klub India Mohun Bagan Super Giants mengalami hal yang sama, mereka memutuskan tidak berangkat ke Iran karena faktor keamanan untuk bertanding melawan klub Iran, Al Wakrah di ajang AFC Champions League Two.
Namun ada perbedaan perlakuan yang dialami Mohun Bagan Super Giants dengan klub Al Nassr yang diperkuat Ronaldo. Mohun Bagan dianggap mengundurkan diri karena tidak datang ke Iran.
Baca juga: Bukti AFC Pilih Kasih: Keluhan Timnas Indonesia Hanya Butiran Debu, Giliran Bahrain Gerak Cepat
Klub sepak bola yang bermarkas di Kolkata India, Mohun Bagan Super Giants, menjadi pusat kontroversi pemindahan pertandingan yang menampilkan Ronaldo tersebut.
Mereka baru-baru ini gagal melakoni laga pertandingan AFC Champions League Two — kompetisi tingkat kedua di Asia melawan klub Iran, Al Wakrah.
Penggemar dan pejabat India merasa bahwa Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menunjukkan ketidakkonsistenan dalam urusan memutuskan masalah keamanan.
Terutama ketika membandingkan situasi yang melibatkan tim Ronaldo dan tim mereka sendiri, Mohun Bagan Super Giants.
Cristiano Ronaldo dan timnya, Al-Nassr menghadapi Esteghlal Tehran dalam pertandingan Liga Champions AFC di Iran.
Namun, karena meningkatnya kekhawatiran keamanan di wilayah tersebut, AFC mengumumkan bahwa pertandingan dipindahkan ke Dubai. Laga telah berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Al Nassr.
Pemindahan pertandingan Al Nassr ini memicu kemarahan di India. Karena apa yang dialami Mohun Bagan berbeda dari Al Nassr.
Kekhawatiran akan keselamatan para pemain menyebabkan keputusan AFC untuk memindahkan pertandingan ke lokasi lain; mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Keputusan ini merupakan tindakan pencegahan yang diperlukan demi keselamatan para pemain.
Namun, Mohun Bagan, tim Liga Super India, merasa tidak mendapatkan pertimbangan yang sama dari AFC saat mereka mengemukakan masalah keamanan serupa sebelumnya.
Perlakuan yang tidak setara memicu kemarahan di India
Beberapa hari sebelum pertandingan Al-Nassr, Mohun Bagan mengalami dilema serupa saat mereka bermain melawan Tractor SC, klub Iran, di Tabriz pada tanggal 2 Oktober.
Klub India tersebut menolak untuk pergi ke Iran, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pemain dan staf mereka.
Namun, alih-alih memindahkan lokasi pertandingan atau mengubah tanggal pertandingan, AFC telah memutuskan bahwa Mohun Bagan telah "mengundurkan diri" dari kompetisi tersebut.
Dengan demikian, secara efektif mereka didiskualifikasi dari Liga Champions AFC.
Putusan ini membuat banyak orang di India merasa dirugikan, terutama terkait keputusan untuk memindahkan pertandingan yang melibatkan Ronaldo dan pemain bintang lainnya.
Seorang juru bicara Mohun Bagan mengungkapkan rasa kecewa dan frustrasi klub, dengan mengatakan,
"Tidak menerapkan standar yang sama terhadap Mohun Bagan akan dianggap sebagai perlakuan yang tidak setara oleh AFC".
"Kami terus-menerus menyampaikan kekhawatiran kami tentang kondisi yang tidak stabil dan tidak aman di dalam dan di sekitar Iran, terutama yang berkaitan dengan keselamatan pemain dan staf."
Rasa tidak setara ini telah menimbulkan rasa frustrasi yang meluas di kalangan penggemar sepak bola India.
Banyak yang merasa bahwa Mohun Bagan dihukum secara tidak adil, sementara tim seperti Al-Nassr diberi lebih banyak keringanan hukuman.
Juru bicara Mohun Bagan menambahkan bahwa klub telah menyuarakan kekhawatirannya mengenai situasi keamanan Iran sebelumnya.
Namun, AFC tidak mengambil tindakan apa pun untuk mengakomodasi mereka.
Mengingatkan Kontroversi Messi
Kontroversi ini mengingatkan kita pada insiden sebelumnya yang melibatkan Lionel Messi dan Hong Kong.
Pada bulan Februari, penggemar merasa tertipu ketika Messi tidak bermain dalam pertandingan yang dijadwalkan, meskipun telah membeli tiket yang mahal.
Penggemar di India merasa diabaikan demi pemain dan klub yang lebih terkenal, mirip dengan masalah Messi.
Insiden India dan Ronaldo mirip dengan insiden Messi dan Hong Kong.
Situasi ini sangat mirip dengan kegaduhan di Hong Kong ketika Lionel Messi tidak bermain dalam pertandingan eksibisi yang dijadwalkan oleh timnya, Inter Miami.
Saat itu, lebih dari 38.000 penggemar memadati stadion.
Mereka membayar tiket dengan harga selangit , tetapi hanya melihat pemain Argentina itu duduk di bangku cadangan karena cedera pangkal paha.
Kemarahan di antara penggemar Hong Kong meningkat menjadi pertengkaran diplomatik; beberapa menuduh sang bintang sengaja mengabaikan Hong Kong karena alasan politik.
Mirip dengan kontroversi Messi, penggemar India kini merasa bahwa tim mereka dikesampingkan secara tidak adil.
Persamaan antara kedua insiden tersebut terletak pada rasa frustrasi karena penyelenggara lebih mengutamakan pemain dan tim yang lebih terkenal.
Dalam kedua kasus tersebut, penggemar dan ofisial telah menyerukan keadilan dan transparansi dalam pengambilan keputusan.
AFC Dituding Tidak Adil
Federasi Sepakbola Asia dituduh melakukan 'perlakuan tidak setara' setelah memindahkan pertandingan dari Iran
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menjadwalkan ulang pertandingan di seluruh turnamennya karena situasi keamanan di Iran — beberapa minggu setelah klub India Mohun Bagan Super Giants “dianggap mengundurkan diri” dari kompetisi AFC setelah menolak bermain di negara tersebut.
Mohun Bagan, dari Kolkata, meminta kepada badan sepak bola Asia untuk menjadwalkan ulang pertandingan AFC Champions League Two — kompetisi tingkat kedua di Asia — melawan Tractor pada tanggal 2 Oktober, yang seharusnya berlangsung di kota Tabriz di Iran.
Lima hari kemudian, AFC mengatakan bahwa klub India tersebut "dianggap telah mengundurkan diri" dari turnamen tersebut karena menolak bermain di Iran.
Pertandingan kandang Tractor melawan klub Tajikistan Ravshan, yang dijadwalkan pada tanggal 23 Oktober, telah dibalik menjadi pertandingan 'tandang' untuk klub Iran tersebut, sementara pertandingan tandang AFC Champions League Elite Al Nassr melawan Esteghlal yang bermarkas di Teheran telah dipindahkan ke tempat netral di Dubai — tempat kualifikasi Piala Dunia Iran melawan Qatar dimainkan minggu lalu.
AFC mengatakan setelah "berkonsultasi dengan FIFA dan pemangku kepentingan terkait" bahwa "situasi keamanan yang berlaku" di Iran menjadi alasan di balik keputusan untuk memindahkan kualifikasi Piala Dunia ke Dubai.
Mohun Bagan adalah satu-satunya perwakilan India di antara 56 klub di dua kompetisi klub teratas AFC, tetapi mereka tidak akan lagi berpartisipasi dalam grup mereka bersama Tractor, Ravshan dan Al Wakrah, dari Qatar.
Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, AFC mengatakan Mohun Bagan telah "dianggap mengundurkan diri" dari turnamen "setelah klub gagal melapor ke Tabriz melawan Tractor."
Pernyataan itu menambahkan: “Oleh karena itu, semua pertandingan yang dimainkan oleh Mohun Bagan SG dibatalkan dan dianggap batal demi hukum sesuai dengan Pasal 5.6 peraturan kompetisi.”
Mohun Bagan kini mengatakan hal ini mencerminkan “perlakuan tidak setara” terhadap klub mereka, yang mereka yakini telah dihukum secara tidak adil.
Dalam pernyataan kepada Associated Press, klub Kolkata tersebut mengatakan: “AFC memang menyadari ketidakstabilan situasi di Iran dan karenanya, telah menjadwalkan ulang atau memindahkan tempat untuk beberapa pertandingan.”
Mereka menambahkan bahwa hal ini merupakan “perlakuan tidak setara” karena AFC “gagal menerapkan standar yang sama” kepada Mohun Bagan.
SUMBER: WORLD SOCCER TALK, NY TIMES