Kepanasan Lihat Tifo Pro Palestina di Markas PSG, Menteri Dalam Negeri Prancis Tuntut Klarifikasi
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menuntut penjelasan dari pihak PSG terkait tifo atau spanduk dukungan untuk Palestina di stadion.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Atletico Madrid mengundak perhatian khalayak luas.
Pasalnya pada laga itu terbentang sebuah tifo atau spanduk besar yang berisi dukungan kepada Palestina.
Tifo raksasa yang dibentangkan ultras PSG itu hampir memenuhi sudut tribune yang mereka huni.
"Free Palestine" bunyi tulisan yang ada dalam tifo tersebut.
Tanggapan positif pun mengalir dengan adanya tifo tersebut.
Namun tak sedikit pula pihak yang kepanasan dengan hal tersebut.
Hal itu pula yang dialami Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau.
Bruno Retailleau heran dengan adanya tifo dukungan Palestina tersebut.
Ia meminta pihak PSG menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di stadion.
Baca juga: Inter Milan Hancurkan Arsenal di Liga Champions, Atletico Madrid Sengat PSG di Penghujung Laga
Sang Menteri Dalam Negeri juga berpendapat seharusnya tifo seperti itu tak ada di dalam stadion.
Ia tak segan mengambil tindakan tegas andai hal itu terulang lagi di masa depan.
Retailleau akan mengusulkan pelarangan tifo di dalam stadion apabila para penggemar berulah lagi.
"Saya meminta PSG menjelaskan hal itu dan klub harus memberi garansi bahwa politik datang untuk tidak merusak olahraga ini," tulis Bruno Retailleau lewat akun X pribadinya.
"Politik justru harus menyatukan semuanya."
"Tifo ini tidak punya tempat di stadion dan pesan semacam itu seharusnya terlarang oleh liga dan UEFA."
"Jika hal semacam ini terjadi lagi, kami akan mempertimbangkan untuk melarang tifo yang tidak taat aturan," sambungnya.
Belum ada tanggapan dari pihak PSG terkait hal tersebut.
Mereka masih bungkam untuk mengomentari beragam reaksi yang ada.
Komentar keras juga dilontarkan Presiden Dewan Lembaga Yahudi, Yonathan Arfi.
Arfi mengecam tifo dukungan terhadap Palestina tersebut.
Ia menggarisbawahi tifo tersebut tak menganggap Israel sebagai sebuah negara berdaulat.
Pasalnya tak ada nama Israel dalam peta yang terdapat dalam tifo itu.
"Spanduk yang memalukan di Parc des Princes! Sebuah peta yang menunjukkan Negara Israel sudah tidak ada lagi. Seorang pejuang Palestina yang bertopeng. Itu bukan pesan perdamaian, tetapi seruan untuk kebencian," tulis Yonathan Arfi, Presiden Dewan Lembaga Yahudi di Prancis, di platform media sosial X.
Spanduk tersebut menampilkan sesuatu yang tampak seperti peta Israel dengan warna keffiyeh Palestina dan seseorang yang mengepalkan tangan dan mengenakan jilbab.
Di bawah spanduk tersebut, terdapat pesan yang dibentangkan oleh para penggemar PSG: "Perang di lapangan, tetapi perdamaian di dunia."
Ada juga pesan lainnya yang berbunyi "Apakah kehidupan seorang anak di Gaza kurang berarti dibandingkan dengan anak lainnya?".
(Tribunnews.com/Guruh)