FIFA Jatuhkan Denda Lebih Banyak untuk Timnas Indonesia Dibanding Bahrain, Ini Alasannya
Skuad Garuda dapat denda lebih berat, ini perbedaan sanksi FIFA yang diterima oleh Timnas Indonesia dengan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Untuk laga melawan Bahrain, sanksi menyasar kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
Diketahui, pria yang menjabat Ketua Badan Timnas (BTN) dikenai kartu merah pada akhir babak kedua.
Sumardji melakukan protes keras terhadap keputusan wasit Ahmed Al Kaff.
Alhasil, Sumardji pun dijatuhi satu skorsing pertandingan.
Namun, hukuman ini sudah dijalani ketika Timnas Indonesia melawat ke markas China (15/10/2024).
Lalu untuk denda uang, Timnas Indonesia harus membayar 5 ribu Franc Swiss atau setara Rp 90 juta.
Sementara saat melawan China, sanksi diterima oleh asisten pelatih Kim Jongjin.
FIFA menyebut 'anak buah' Shin Tae-yong melakukan pelanggaran Misconduct.
Namun tidak disebutkan secara detail, pelanggaran apa yang dilakukan oleh sang analis taktik Timnas Indonesia tersebut.
Namun yang jelas Kim Jongjin mendapat hukuman lebih berat daripada Sumardji.
Ia dijatuhi skorsing empat laga dan denda hingga Rp 90 juta.
Pelanggaran dari Kim Jongjin akhirnya menambah daftar sanksi yang diterima Timnas Indonesia saat melawan China.
Pasalnya Timnas Indonesia juga terkena denda setara 180 juta karena menunda kick-off.
Adapun sebelum sanksi itu, Timnas Indonesia pernah teguran untuk masalah serupa.