Demam Sepak Bola di Indonesia Bikin Pemain Jepang Cemburu, Yuto Nagatomo Seperti Bintang Hollywood
Bek Jepang, Nuto Nagatomo tersentuh dengan suporter yang menyambutnya di bandara, layaknya bintang Hollywood. Demam sepak bola di Indonesia luar biasa
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Demam sepak bola Indonesia tak bisa dipungkiri, sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki kultur sepak bola yang begitu bergeliat.
Termasuk dengan pemberitaan tentang sepak bola dari awak media, serta suporter yang bakal memenuhi Stadion Gelora Bung Karno untuk menyaksikan Timnas Indonesia kontra Jepang (15/11) dan Arab Saudi (19/11) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3.
Pada Senin (11/11) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, timnas Jepang tiba mendarat di Bandara Soekarno Hatta.
Saat itu, sudah banyak awak media yang menantikan kedatangan timnas Jepang asuhan Hajime Moriyasu, termasuk di dalamnya, Yuto Nagatomo. Bek kawakan Jepang yang berusia 38 tahun yang masuk dalam daftar pemain Jepang di dua laga kualifikasi bulan November ini.
Menurut Nagatomo, momen kedatangannya dan tim Jepang disambut oleh sekitar 10 kameramen TV lokal hingga ada lebih dari 100 awak media.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh publik Tanah Air membuatnya merasa seperti bintang Hollywood.
"Saya tiba di bandara pada jam 2 pagi, dan ada sekitar 10 kamera TV dan penggemar berkumpul," kata Nagatomo dikutip dari media Jepang, Sponichi.
Baca juga: Alasan Mees Hilgers Tidak Bisa Perkuat Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi
Untuk diketahui, Sponichi merupakan harian olahraga pertama di Jepang yang berdiri pada tahun 1948. Mereka juga dikenal dengan sebutan Sports Nippon.
"Bandara sangat bising pada jam 2 pagi sehingga membuat saya merasa seperti bintang Hollywood, dan media sangat luar biasa," sambungnya.
"Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya," bebernya setelah 15 tahun berkarier di dunia sepak bola.
Nagatomo menyambut momen ini dengan sangat antusiasi.
"Ini jarang terjadi, saya sangat iri," jelasnya.
Melihat kejadian itu, Nagatomo bukannya merasa lelah karena perjalanan timnas Jepang yang sempat tertunda karena masalah jadwal penerbangan.
Jadwal yang seharusnya tiba pada sore hari terjeda sehingga harus sampai pada dini hari.