Era Kegelapan Pep Guardiola di Manchester City, 5 Kekalahan Beruntun, Daftar Tim yang Kalahkan City
TAK ada yang meragukan saat beredar prediksi Manchester City akan meraih gelar juara Liga Primer lima kali beruntun pada musim ini.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
City sebenarnya memulai pertandingan dengan serangan pembuka yang intens.
Tidak diragukan lagi, terinspirasi oleh aura positif dari perpanjangan kontrak Guardiola dan penghormatan meriah sebelum pertandingan untuk Rodri yang mengarak trofi Balon D'Or dengan namanya terpampang di lampu setinggi 2,5 meter di tengah lapangan.
Seperti ditulis Daily Mail, penyambutan untuk Rodri seperti penyambutan untuk Elvis Presley yang baru saja mampir.
Tottenham sendiri sebebarnya tampil tanpa enam pemain, termasuk pemain tengah pilihan pertama mereka.
James Maddison merupakan satu-satunya pemain starter Spurs yang tidak sedang menjalani tugas internasional. Dan dia terlihat segar untuk menghancurkan kegembiraan City dengan dua golnya saat laga baru berlangsung 20 menit.
Dua gol cepat itu langsung merusak mood para pemain City.
Pedro Porro kemudian mencetak gol ketiga yang menentukan. Tidak lama setelah turun minum, Brennan Johnson melengkapi kemenangan di waktu tambahan, setelah dengan penuh semangat menyambut umpan silang dari Timo Werner.
Para pemain City dan para pendukung mereka terpana. Dan para rival akan melihat ini sebagai sebuah kesempatan emas, sebuah titik rawan di mana mereka dapat menyerang dan merebut Liga Primer dari genggaman sang juara bertahan.
Akhir pekan depan, sang juara bertahan asuhan Guardiola akan bertandang ke Anfield. Mereka terlihat kelelahan. Mungkin di akhir ketahanan mental mereka.
Mereka terkuras oleh cedera. Tanpa Rodri, Ruben Dias dan banyak lagi. Dengan Kevin de Bruyne yang tidak berada dalam kondisi terbaiknya.
Mereka dapat tertinggal 11 poin di belakang sang pemuncak klasemen asuhan Arne Slot, jika kembali kalah di Merseyside. Jika itu terjadi, Pep sepertinya sudah saatnya untuk melambaikan bendera putih.
Tapi Pep tampak berusaha tetap bersikap tenang. Dia menegaskan, tetap bersatu adalah kunci bagi para pemainnya selama masa-masa sulit ini.
“Saya pernah berada di situasi ini sebagai pemain, mungkin bukan sebagai manajer,” kata Guardiola.
“Tidak ada dongeng dalam hidup dan olahraga, terkadang Anda harus menjalani situasi seperti ini. Anda harus menerimanya. Anda tidak bisa saling menyalahkan; tetaplah bersama, terus melakukan apa yang telah kami lakukan,” tuturnya.