Pep Guardiola Berbagi Rasa Malu, Sehati Ukir Sejarah Hitam dengan Manchester City di Liga Champions
2 sejarah hitam dalam 3 fakta hasil imbang Manchester City vs Feyenoord di Liga Champions, Pep Guardiola juga berbagi rasa yang sama.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Dua sejarah kelam terukir atas nama Manchester City setelah ditahan imbang Feyenoord pada matchday kelima phase league Liga Champions 2024/2025. Pep Guardiola juga berbagi rasa yang sama.
Hasil Liga Champions Manchester City vs Feyenoord di Etihad Stadium, berkesudahan dengan skor 3-3, Rabu (27/11/20234) dini hari WIB.
Manchester City sempat unggul tiga gol lebih dulu lewat dua gol Erling Haaland dan aksi Ilkay Gundogan.
Namun, Feyenoord secara fantastis mampu mengejar ketinggalan berkat gol Anis Hadj Moussa, Santiago Gimenez, dan David Hancko.
Berkat hasil ini, Manchester City pun kini menduduki peringkat 15 di tabel klasemen dengan poin 8. Sementara itu, Feyenoord dengan raihan tujuh poin kini menempati peringkat 20.
Terlepas dari itu, beberapa fakta menghiasi hasil imbang Manchester Vity vs Feyenoord, yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Sejarah Hitam Manchester City di Liga Champions
Imbang rasa kalah menjadi penggambaran yang tepat bagi Manchester City setelah bersua Feyenoord.
Skuad asuhan Pep Guardiola bahkan sudah leading tiga gol hingga menit ke-75'. Namun di sisa waktu pertandingan, justru berubah bak neraka bagi mereka.
Endingnya, tiga gol yang bersarang ke gawang Edrson, membuat Manchester City harus rela melepas tiga poin yang sudah dalam genggaman.
Dirangkum dari BBCSports, Manchester City menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang gagal menang padahal sudah unggul 3 gol hingga menit ke-75'.
Sebuah rekor bersejarah yang miris bagi pemilik satu trofi juara Liga Champions ini.
Baca juga: Drama Man City di Etihad, Imbang Lawan Feyenoord Rasa Kalah, Ujian Hadapi Liverpool Menanti Pep
2. Pep Guardiola Berbagai Sejarah Kelam di Liga Champions
Bak tak ingin Manchester City sendirian tenggelam di lautan sejarah hitam Liga Champions, Pep Guardiola merasakan hal yang sama.