Kekecewaan Nistelrooy setelah Tinggalkan Man United: Saya Ingin Membantu MU Lebih Lama
Ruud van Nistelrooy mengungkapkan kekecewaan dan rasa sakitnya setelah harus mengakhiri hubungannya dengan Manchester United.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Hanya dua minggu setelah meninggalkan United, Van Nistelrooy menerima tawaran untuk menjadi manajer Leicester City hingga 2027.
Pelatih asal Belanda itu menjalani pekerjaan sulit di Stadion King Power karena ia ditugaskan menjaga Leicester bertahan di Liga Premier.
Baca juga: Kata-kata Ruud Van Nistelrooy setelah Resmi Jadi Pelatih Leicester, Ungkap Antusiasme dan Misi Besar
Dalam persiapannya, ia melakukan evaluasi terhadap karakter para pemain dan merasa puas mengetahui bahwa skuad Leicester memiliki individu-individu yang baik dan berdedikasi.
"Ini adalah rasa saling menghormati. Saya juga mengatakan kepada para pemain kemarin bahwa saya melihat skuad dan mulai melakukan panggilan telepon tentang pemain, karena dalam sepak bola semua orang mengenal semua orang," ujarnya.
"Hanya dengan dua atau tiga panggilan telepon, Anda dapat mendengar cerita tentang 20 pemain, dan bagi saya penting untuk mendengar bahwa mereka memiliki karakter yang baik. Itu penting, bahwa mereka adalah orang-orang baik," kata dia.
Menurutnya, hubungan berbasis rasa saling menghormati adalah kunci kesuksesan dalam membangun tim.
Van Nistelrooy kini fokus pada tantangan besar yang menanti di Leicester, berusaha membawa stabilitas ke tim yang telah menghadapi perubahan manajerial berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Tio)