Harga Mahal Kepahlawanan Tijjani Reijnders, Badai Cedera AC Milan Makin Akut
Badai cedera menjadi harga mahal yang harus dibayar AC Milan dalam kepahlawanan Tijjani Reijnders atas Hellas Verona di Liga Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Ada harga mahal yang harus dibayar AC Milan dan Paulo Fonseca setelah kemenangan dramatis atas Hellas Verona pada pekan 17 Serie A Liga Italia.
Berlangsung di Marcantonio Bentegodi, AC Milan mengalahkan Verona 1-0, Sabtu (21/12/2024) dini hari WIB.
Laga berlangsung ketat dan skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.
AC Milan akhirnya membuka keunggulan di menit ke-56 berkat gol Reijnders yang memanfaatkan umpan terobosan dari Youssouf Fofana.
Gol tersebut cukup untuk memastikan kemenangan bagi Rossoneri. Dengan hasil ini, Milan naik ke posisi ketujuh dengan 26 poin.
Ini menjadi gol kedelapan bagi Tijjani dalam delapan pertandingan terakhir bersama AC Milan. Total, kakak Eliano Reijnders ini membukukan delapan gol dan tiga assist dalam 22 pertandingan.
Namun ada harga mahal yang harus dibayar AC Milan dalam drama kepahlawanan pemain keturunan Maluku, Indonesia ini.
AC Milan harus kehilangan Rafael Leao yang cedera.
Leao ditarik keluar pada menit ke-32 karena merasakan cedera ringan. Namun, Fonseca memberikan kabar baik dan mengonfirmasi bahwa cedera tersebut tidak terlalu serius.
"Saya sudah berbicara dengan Rafa, sepertinya itu bukan masalah yang serius," ujar pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, dikutip dari laman Football Italia.
"Ini lebih kepada langkah pencegahan, dia tidak ingin mengambil risiko dan merasakan rasa tidak nyaman, tapi itu bukan masalah besar."
Baca juga: Update Hasil Klasemen Liga Italia: AC Milan Tempel Ketat Juventus, Kian Dekati Zona Eropa
AC Milan melawan Verona dengan delapan pemain yang absen, ditambah Kevin Zeroli yang belum sepenuhnya fit dan Theo Hernandez yang sedang dalam performa buruk.
Fonseca pun menjelaskan alasan di balik banyaknya cedera yang melanda timnya.
"Theo Hernandez tidak cedera, Rafa juga tidak ada yang serius, Pulisic datang dalam kondisi cedera setelah tugas internasional, dan Morata menderita radang amandel," jelas Fonseca.
"Masalah utama kami adalah dengan Musah dan Loftus-Cheek, karena yang lainnya bukanlah situasi yang bisa kami kontrol."
Di sisi lain, Fonseca juga menyadari bahwa kemenangan atas Verona bukan pertunjukan permainan terbaik anak asuhnya.
"Babak pertama memang tidak bisa dihindari karena banyak pemain yang absen dan tidak menang di pertandingan terakhir, jadi kami lamban," sambung allenatore asal Portugal.
"Memang benar kami tidak membiarkan Verona menguasai bola dan mendominasi penguasaan bola, tetapi tidak agresif di sepertiga akhir."
"Kami membuat terlalu banyak keputusan yang salah, itu juga karena kurangnya rasa percaya diri, karena kami terlalu sering menguasai bola di dekat area penalti dan seharusnya bisa bermain lebih baik," lanjutnya.
AC Milan diharapkan menjaga konsistensi performa mereka khususnya di Serie A. Sebab di giornata 18, Rossoneri akan menjamu AS Roma di San Siro, Senin (30/12).
Kemenangan menjadi harga wajib bagi Milan jika ingin terjaga dalam peluang Scudetto.
Milan terpaut 11 poin dari Atalanta sebagai penyandang status Capolista, alias pemuncak klasemen Liga Italia.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.