Barcelona Terjebak Kasus Dani Olmo, Tak Belajar dari Tragedi Shinji Okazaki di Malaga
Kasus Dani Olmo yang sedang menjadi perhatian utama di FC Barcelona pada penghujung 2024 dan awal 2025, ternyata bukanlah insiden pertama di LaLiga.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
Namun, LaLiga yang dipimpin oleh Javier Tebas menolak pendaftaran tersebut.
Alasannya, pengurangan gaji yang diajukan klub dianggap tidak realistis.
Akibatnya, kontrak Okazaki harus dibatalkan, dan sang pemain meninggalkan kantor Malaga setelah tengah malam dengan wajah kecewa.
Dampak
Kasus ini tidak hanya membuat Malaga kehilangan pemain andalan, tetapi juga menerima sanksi dari LaLiga.
Klub dinyatakan melampaui batas gaji yang diizinkan, sehingga pada musim 2020-21 Malaga hanya diperbolehkan memiliki 18 pemain dalam skuadnya.
Tak hanya itu, Malaga kemudian diberikan batas anggaran sebesar 2,2 juta euro (Rp37 miliar-kurs saat ini) untuk seluruh tim.
Insiden ini menjadi salah satu momen kritis dalam sejarah Malaga CF, yang kemudian terus berjuang dengan masalah keuangan di tahun-tahun berikutnya.
Kasus Shinji Okazaki pun menjadi contoh nyata tantangan yang dihadapi klub-klub di era kontrol keuangan ketat yang diterapkan LaLiga.
Kasus Dani Olmo
Sementara dalam kasus Dani Olmo, masa pemain Barcelona itu sudah 'habis' pada 31 Desember 2024.
Kondisi itu terjadi setelah pihak Barcelona gagal mematuhi aturan pembatasan gaji yang ditetapkan LaLiga.
Ia kini kembali berstatus tidak terdaftar.
Baca juga: Ironi Barcelona Perjuangkan Nasib Dani Olmo, RFEF Punya Aturan yang Merepotkan
Sebelumnya, masa registrasi Olmo bersifat temporer karena ia mengisi slot gaji Andreas Christensen yang cedera.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.