Unggul di Kualitas Kamera, Minus Dibekali Wireless Charging
Xperia Z5 dibekali spesifikasi mumpuni di semua sektor. Baik jeroan, layar, sampai kamera.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota keluarga Sony Xperia Z yang dipasarkan di Indonesia bertambah lagi. Kali ini adalah Xperia Z5 yang dibekali spesifikasi mumpuni di semua sektor. Baik jeroan, layar, sampai kamera.
Lantaran menyandang titel Xperia Z series, wajar jika Xperia Z5 mempertahankan kesaktian bila kecemplung air, tahan debu, dan berdesain unibody. Asyiknya lagi, perangkat ini berkemampuan merekam gambar beresolusi 4K!
Dari spesifikasinya, Xperia Z5 dikaruniai prosesor Snapdragon 810 2 Ghz, RAM 3 GB, dan memori internal 32 GB. Selain itu disertakan juga laci kartu memori untuk ekspansi penyimpanan konten.
Sektor layarnya dengan bentangan 5,2 inci beresolusi 1920 x 1080 piksel yang menggunakan teknologi Triluminos. Kemudian kameranya yang beresolusi 23 megapixel mengadopsi teknologi Alpha milik divisi kamera digital Sony.
Terlebih, turut disematkan pula teknologi pencarian fokus metode hibrida antara deteksi kontras (contrast detection) dan deteksi fase (phase detection). Inilah jawaban kenapa jepretan kamera Xperia Z5 begitu memukau.
Minusnya, Xperia Z5 masih belum dibekali fitur wireless charging. Padahal sempat menduga perangkat penerus seri Xperia Z ini sudah tak perlu lagi cas-casan kabel saat mengisi ulang baterai.
Kamera Handal
Tribunnews.com berkesempatan mengajak jalan-jalan Xperia Z5 ke Yokohama, Jepang, beberapa waktu lalu. Apalagi kalau bukan menjajal kesaktian kameranya.
Teknologi kamera Alpha yang dibenamkan di Xperia Z5 benar-benar memuaskan. Bukan perkara sulit bagi Xperia Z5 menjepret obyek di siang hari maupun saat minim cahaya.
Maklumlah, kamera di perangkat ini sudah ada pengaturan ISO hingga 3200 yang tetap membuat hasil gambar tetap prima
dalam berbagai kondisi pencahayaan.
Bila tak mau repot, bisa memilih mode otomatis. Kamera Xperia Z5 sangat cerdas untuk menyesuaikan kondisi gambar dan mode yang sesuai. Misalnya menjepret buah hati, maka kamera akan ter-setting ke moda balita. Begitu pun saat mengambil gambar di malam hari, akan masuk ke mode pencahayaan rendah.
Hal in dibuktikan ketika menjepret panorama kota Yokohama di malam hari. Gambarnya tajam, komposisi warnanya sempurna, dan seolah-olah foto itu diambil fotografer profesional.