Moms, Petik Hikmah dari Tewasnya Balita Ini karena Menelan Baterai
Tubuh Brianna seketika membiru. Bocah dua tahun itu juga tak henti memuntahkan darah.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Tubuh Brianna seketika membiru.
Bocah dua tahun itu juga tak henti memuntahkan darah.
Ia pun dibawa ke rumah sakit terdekat rumah sang kakek di Oklahoma, AS.
Sayangnya, tim dokter tak mampu menyelamatkan Brianna dari ajalnya.
Peristiwa itu terjadi pekan lalu, kala Brianna dan keluarganya merayakan Natal, sebagaimana dilaporkan DailyStar.
Sang bocah menelan baterai tanpa sepengetahuan anggota keluarga lainnya.
Keluarga baru tahu setelah Brianna dilarikan ke rumah sakit.
"Dokter mengoperasi Brihanna selama 2,5 jam, tapi mereka tak bisa menghentikan darah keluar dari tubuh Brihanna," kata sang kakek Kent Vice.
"Mereka yakin baterai yang ditelan Brihanna telah masuk ke arteri karotis di kepalanya. Kami tak tahu kapan Brihanna menelan baterai itu.”
Pihak keluarga sedang menghimpun dana lewat situs GoFundMe untuk pemakaman Brianna.
Biaya yang dibutuhkan 7500 dollar AS atau sekitar Rp 103 jutaan. Hingga kini biaya sudah melampaui target senilai 9215 dollar AS atau setara Rp 127 juta.
Baterai yang merupakan sumber tenaga bagi perangkat elektronik memang disusun atas unsur kimiawi yang tak bisa dimasukkan ke tubuh manusia.
Antara lain belerang, air raksa, seng, nikel, dan perak.
Pelajaran yang bisa diambil dari insiden ini untuk orang tua agar lebih berhati-hati menyimpan benda-benda yang berbahaya di sekitar anak, terutama yang masih balita.