TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Aplikasi Grab tak sepenuhnya sempurna. Masih ada lubang-lubang di sana-sini sehingga dikeluhkan pengguna.

Kejadian ini misalnya terjadi pada driver GrabCar di Jakarta. Kadang kala, dua sampai lima driver GrabCar mendatangi pengguna dalam waktu bersamaan.

Alhasil, situasi ini seolah-olah driver GrabCar berebutan penumpang.

Saat disinggung keluhan itu, Joel Yarbrough, Group Product Manager Grab, mengakui masalah itu.

”Iya, kadang memang ada kejadian itu di mana beberapa driver GrabCar datang ke satu titik untuk menjemput satu pengguna,” katanya saat berbincang-bincang di White Rabbit, Singapura, Kamis (28/1/16).

Permasalahan ini, sambung dia, menjadi fokus utama untuk perbaikan aplikasi ke depannya.

Dengan begitu, pelan-pelan kejadian di mana sopir GrabCar datang berombongan ke titik penjemputan tak terjadi lagi.

”Kami berusaha keras agar tak ada lagi kejadian seperti itu. Dengan begitu pengalaman menggunakan aplikasi Grab bisa jadi maksimal,” paparnya.

Sejak diluncurkan pada tahun 2012, Grab telah berevolusi dari aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara.

Tercatat sudah memiliki dari 200.000 pengemudi dan diunduh di lebih dari 11 juta perangkat.

Sejak pertengahan tahun 2015, Grab mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah tumpangan sebesar 35 persen per bulannya untuk layanan GrabCar.

Sementara pertumbuhan layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara mencapai 75 persen.