Mengenal Teknologi Pencegah Tabrakan Pesawat Sipil di Udara
Situs Aviation-Safety.net mencatat ada 318 kejadian mid-air collision dan ribuan kali insiden "near miss" sejak 1992 hingga 2015.
Editor: Choirul Arifin
Sementara untuk penerbangan ke arah barat (heading 180 - 359 derajat), mengunakan ketinggian genap, seperti FL300,FL320, FL340, FL360, FL380, atau FL400.
Dengan menggunakan ketinggian model genap-ganjil ini, maka dua penerbangan di airways yang sama tidak akan bertabrakan di udara, keduanya terpisah jarak 1.000 kaki (305 meter).
Meskipun di ketinggian dan airways yang sama, ICAO pun menetapkan dua pesawat harus berjarak 5 nautical mile (mil laut) atau sekitar 9,2 km.
Aturan ini dibuat salah satunya untuk mengeliminir kecelakaan yang diakibatkan oleh wake turbulence, gangguan aliran udara yang disebabkan oleh traffic (pesawat di depannya).
Teknologi anti-tabrakan
Selain dijaga dari sisi regulasi, teknologi yang diintegrasikan di pesawat-pesawat saat ini juga membantu mendeteksi lalu-lintas pesawat yang ada di sekitarnya. Teknologi itu diberi nama Traffic Collision Avoiding System (TCAS).
TCAS bekerja dengan memancarkan sinyal radio dengan jarak tertentu. Jika sinyal itu bersinggungan dengan sinyal yang berasal dari pesawat lain, maka akan muncul peringatan di kokpit masing-masing pesawat.
Peringatan ini dibagi lagi menjadi dua tahap, yaitu TA (traffic advisory) dan RA (resolution advisory).
Peringatan TA akan muncul jika jarak antar pesawat mencapai 3,3 mil laut, atau sekitar 6 kilometer, dan beda ketinggian 850 kaki atau sekitar 250 meter, ke atas dan bawah.
ist Tampilan informasi traffic pesawat lain di layar MFD (multi-function display) di kokpit.
Komputer TCAS akan berbunyi "traffic traffic.." untuk memperingatkan bahwa ada pesawat lain di sekitarnya. Layar di kokpit juga akan menunjukan posisi pesawat yang dimaksud berikut informasi ketinggiannya.
Di posisi seperti itu, kedua pesawat masih memiliki waktu sekitar 40 detik untuk bereaksi (jika posisi saling berhadap-hadapan, namun tidak semua kasus selalu berhadapan).
Namun di tahap TA ini, menurut ICAO, evasive manuver (manuver untuk menghindar) tidak disarankan.
Bisa saja karena melakukan manuver untuk menghindar itu pilot justru membahayakan penerbangan, karena traffic bisa berasal dari mana saja.