Cerita Warga Cipinang yang Sewakan Rumah di Aplikasi Airbnb
Aplikasi Airbnb memungkinkan orang menyewakan kamar tidur yang tak terpakai kepada pelancong dengan harga yang relatif terjangkau.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemajuan teknologi telah mengubah bisnis penginapan.
Aplikasi Airbnb memungkinkan orang menyewakan kamar tidur yang tak terpakai kepada pelancong dengan harga yang relatif terjangkau.
Mereka mempunyai sejumlah alasan untuk menyewakan propertinya itu.
Airbnb didirikan pada Agustus 2008 di San Francisco, California, Amerika Serikat. Melalui aplikasi ini, orang dapat menyewa ataupun menyewakan akomodasi di seluruh dunia.
"Saya memilih Airbnb karena murah, serasa di rumah, dan sejauh ini kamar yang ditawarkan bersih. Saya berani memilih kamar melalui aplikasi itu berdasar pada ulasan penyewa sebelumnya," kata Laras, pemudi yang tinggal di BSD, Tangerang Selatan.
Oudrey Jefani Rosemary Salu, juga pengguna Airbnb, menyatakan, penginapan yang tergabung dalam Airbnb lebih murah dibandingkan dengan hotel.
"Kalau menginap di hotel harga Rp 700.000 cuma dapat satu kamar, sedangkan di Airbnb bisa dapat satu kamar, dapur, dan ruang tamu," ujar Oudrey.
Sementara itu, Fitria Utami bergabung dengan Airbnb sejak 2014 dan sejak saat itu telah menyewakan dua kamar di rumah orangtuanya di Cipinang, Jakarta Timur, kepada puluhan tamu.
Fasilitas yang tersedia adalah kamar mandi pribadi, sarapan pagi, internet, dan televisi kabel.
"Saya memang tidak mencari uang, tetapi lebih mencari pengalaman bertemu orang baru," katanya.
Sekalipun rumahnya terletak agak jauh dari pusat kota, banyak wisatawan yang memilih rumah Fitria karena terletak tak jauh dari Stasiun Jatinegara dan halte transjakarta.
Selain itu, kelebihan dari rumah ini adalah suasana Jakarta yang masih otentik.
"Misalnya, di sini permukimannya padat, transportasi sering kali terhambat, tetapi inilah potret negara berkembang dengan segala kesulitannya," kata Fitria.
Ia melanjutkan, justru banyak tamunya yang senang dengan suasana khas Jakarta di daerah rumahnya.
Banyaknya wisatawan asing yang menginap di sana juga memberi dampak bagi lingkungan rumah Fitria.
"Sekarang, tukang pulsa di dekat rumah sudah menyediakan petunjuk dalam bahasa Inggris untuk membantu wisatawan yang membeli pulsa di sana. Tukang-tukang makanan juga laku," kata Hening Indriyani, ibunda Fitria.
Keramahan Fitria dan keluarganya tecermin dari puluhan ulasan positif di laman Airbnb- nya.
Hal itu menghadiahi Fitria titel superhost atau tuan rumah super.
Ia mendapatkan voucer sebesar 100 dollar AS untuk menginap di penginapan Airbnb mana pun di seluruh dunia.