Ambil Alih Motorola Dituding Sumber Kerugian Lenovo
Lenovo membukukan kerugian bersih sebesar 128 juta dollar AS (sekitar Rp 1,7 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret lalu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Lenovo membukukan kerugian pertamanya setelah enam tahun berturut-turut menangguk untung.
Dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2016), kerugian Lenovo tersebut disebabkan biaya akuisisi dan restrukturisasi yang tinggi, selain juga bisnis penjualan smartphone-nya yang turun.
Lenovo membukukan kerugian bersih sebesar 128 juta dollar AS (sekitar Rp 1,7 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret lalu.
Sementara profit Lenovo di tahun sebelumnya diketahui sebesar 289 juta dollar AS (sekitar Rp 3,9 triliun).
Revenue Lenovo turun 3 persen menjadi 44,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 610 triliun).
Di kuartal ke-empat sendiri, revenue tersebut sempat turun 19 persen karena melambatnya industri PC, smartphone dan server.
Turunnya profit Lenovo tersebut dikatakan akibat biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakuisisi Motorola dari Google pada 2014 lalu.
Saham Lneovo di bursa Hong Kong juga mendekati nilai terendah sejak lima tahun terakhir.
Lenovo sedang mempertimbangkan untuk melantai di bursa negara asalnya, China.
Banyak perusahaan-perusahaan China yang mengalihkan perdagangan sahamnya dari Hong Kong ke China belakangan ini.
Sebab, aturan pembatasan aliran dana dari dan ke China menyebabkan saham-saham lokal menguat dan banyak diburu.
"Kami mencari cara meningkatkan nilai saham untuk shareholder kami, mendafatarkan diri ke bursa saham lain adalah salah satu pilihan dan China adalah pasar yang bagus," terang Presiden Lenovo sekaligus Chief Financial Officer-nya, Wong Wai Ming.