BlackBerry Priv Banyak Dikembalikan ke Toko, Sinyal Apa Ini?
Tingkat pengembalian BlackBerry Priv di AS ternyata lebih tinggi dari yang telah diperkirakan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Tingkat pengembalian BlackBerry Priv di AS ternyata lebih tinggi dari yang telah diperkirakan.
Ini bisa dipakai sebagai indikasi smartphone Android pertama BlackBerry tersebut memang kesulitan di Negara Paman Sam.
Informasi tersebut dibeberkan oleh seorang petinggi operator AT&T yang tidak mau disebutkan namanya. AT&T sendiri merupakan penjual eksklusif dari perangkat tersebut di AS.
Negeri Paman Sam memang memiliki kebijakan yang unik mengenai pengembalian barang.
Konsumen di negara tersebut bebas untuk mengembalikan produk yang dibelinya ke toko, hanya dengan alasan tidak puas.
Baik pihak AT&T dan BlackBerry, sebagaimana rangkum dari Phone Arena, Selasa (7/6/2016), awalnya memprediksi, Priv akan sukses besar di pasar.
Perangkat itu dikatakan bakal diburu pengguna Android yang mencari smartphone dengan keyboard fisik.
Kenyataannya, kebanyakan pembeli Priv ternyata adalah pengguna setia BlackBerry yang merasa kurang familiar dengan Android. Oleh karena itu, Priv banyak dikembalikan.
Selain itu, harga Priv yang tinggi membuatnya tidak mampu bersaing di pasar smartphone.
"Tidak ada begitu banyak peningkatan volume di segmen premium, di mana didominasi Apple dan Samsung," ujar petinggi AT&T tersebut.
Selama beberapa saat belakangan, BlackBerry dikatakan bakal diselamatkan oleh smartphone Android.
Namun, berdasarkan informasi tersebut, tampaknya Android belum berkontribusi banyak bagi perusahaan asal Kanada tersebut.
Lantas, apakah BlackBerry akan menyerah?
Tampaknya tidak. CEO BlackBerry John Chen menyatakan bahwa akan merilis dua smartphone berbasis Android lagi di tahun 2016 ini.
Nah, ketika kedua perangkat tersebut gagal, barulah BlackBerry benar-benar angkat kaki dari bisnis handset.
Menurut Anda, bagaimana bisnis BlackBerry ke depannya? Akankah tetap bertahan?