Protes Penumpang Lesbian Ini Bikin Supir Uber Jadi Pengangguran
Supir Uber dipecat lantaran mendiskriminasi dan menyinggung perasaan penumpangnya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Supir Uber dipecat lantaran mendiskriminasi dan menyinggung perasaan penumpangnya.
Ucapan sang supir direkam, diunggah ke Soundcloud, dan disebar melalui Twitter.
Cerita berawal ketika Lucy Thomas, seorang lesbian yang juga CEO organisasi anti-penganiayaan Project Rockit memesan Uber di Melbourne, Australia. Kala itu ia bersama pacarnya.
Perjalanan berlangsung lancar sampai sang supir menceritakan kebenciannya pada olahraga sepak bola.
Ia merasa para pesepak bola tak ubahnya segerombol homoseksual yang saling bersentuhan badan ketika beraksi di lapangan.
Lucy dan sang pacar yang merasa tak nyaman kemudian bersikap konfrontatif. Mereka mendebat pernyataan sang supir.
Bukannya minta maaf, sang supir malah semakin keras berkomentar, sebagaimana pengakuan Thomas yang dilaporkan Mashable, Selasa (7/6/2016).
"Kenapa kalian khawatir? Kalian gay?" sang supir bertanya.
Lucy pun semakin geram. Ia merespons pertanyaan sang supir dan mulai merekam perdebatan mereka. Sang supir lalu naik pitam.
"Apa? Kalian mau mengeluh dan memberikan saya rating satu?" si supir menantang.
Ia lalu meminta Lucy dan pacarnya keluar dari mobil. Ia mengatakan tak ingin ada pasangan homoseksual yang menumpang di kendaraannya."Homo!" ujarnya dengan nada diskriminatif.
Thomas melaporkan sang supir ke Uber Australia. Alhasil, layanan ride sharing tersebut mengambil tindakan tegas dengan memutuskan kemitraan dengan sang supir.
"Uber tak menoleransi diskriminasi dalam bentuk apapun. Kami sudah mengontak si supir dan memberhantikan dia," kata juru bicara Uber.