Pedagang Roxy Enggan Jual Ponsel Xiaomi, Ada Apa?
Distributor resmi dianggap lambat memboyong seri ponsel Xiaomi termutakhir.
Editor: Choirul Arifin
Selain itu, menurut Yudi, risiko menjual barang "BM" bakal lebih sering dikomplain pelanggan soal kualitas produknya.
Pernyataan setali tiga uang dilontarkan Nengsih (21) yang berjualan ponsel di ITC Ambassador.
Ia membenarkan pengunjung lapaknya kebanyakan berminat membeli lini Xiaomi non-resmi.
"Tapi kami nggak mau jual. Kan barangnya belum resmi," ia menuturkan.
Pedagang lain di ITC Ambassador yang enggan disebut namanya mengatakan masih menjual ponsel Xiaomi non-resmi.
Hanya saja, mekanisme penjualannya dilakukan secara kucing-kucingan.
"Nggak ada yang berani jual terang-terangan. Kan baru razia minggu lalu," kata penjual itu.
Ia pun memastikan dalam beberapa pekan ke depan penjualan Xiaomi non resmi bakal kembali marak.
Ramainya jual-beli barang black market ini merugikan negara karena distributor gelap tak membayar pajak ke pemerintah.
Polisi pun bertindak dengan mengamankan dua unit mobil boks di Jalan S Parman, Jakarta Barat, pekan lalu.
Kedua mobil tersebut diduga membawa 10.000 unit smartphone ilegal yang bermerek Xiaomi dan Apple.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono mengatakan, kedua mobil tersebut membawa barang-barang yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 15 miliar.
Penulis: Fatimah Kartini Bohang