Pokemon Go Diklaim Tidak Akan Sampai Kuasai Dunia
Para pemain Pokemon GO dikatakan secara tidak langsung membantu para musuh untuk membongkar lokasi-lokasi rahasia tersebut.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan beredar kabar lewat pesan massal yang mengatakan bahwa Pokemon GO adalah salah satu bagian dari rencana konspirasi untuk mengumpulkan informasi dari seluruh dunia.
Anda sebaiknya tidak buru-buru panik. Meskipun Pokemon GO mewabah di seluruh dunia, tapi monster lucu ini tidak akan menguasainya.
Selama beberapa hari ini beredar pesan massal lewat aplikasi chatting atau lewat sosial media yang mengatakan Pokemon GO sangat berbahaya, terutama untuk bidang intelijen.
Karena game ini dikatakan dapat memetakan semua tempat yang sebelumnya tidak terjamah oleh satelit luar angkasa.
Para pemain Pokemon GO dikatakan secara tidak langsung membantu para musuh untuk membongkar lokasi-lokasi rahasia tersebut.
Pada tulisan yang berjudul "Ancaman Serius dari Game Pokemon GO (BLOK)" dikatakan bahwa game ini adalah injeksi 'pembodohan'. Berikut kutipan dari tulisan tersebut:
Tanpa disadari kaum bilderberg semakin canggih membangun perangkat "intelijen" dalam bentuk game yang terbalut teknologi interconnecting geospasial (maps) bernama Pokemon GO (BLOK)
Taukah anda mengapa saya sebut permainan ini adalah perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid untuk memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para user mengaktifkannya.
Saat satelit yang digunakan Google Earth dan Google Maps tak mampu menjangkau gambaran sempurna 3 dimensi dalam sebuah wilayah, mereka menggagas ide baru memanfaatkan kebodohan para gamers atau gadget maniac dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO.
Ini dilakukan untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game yang mengkoneksikan fitur kamera, maps dan data celular.
Secara teknologi, memang ada potensi pemetaan data oleh sebuah pihak lewat dari smartphone yang kita miliki.
Namun alangkah tidak bijak jika kemudian menyalahkannya pada sebuah game Pokemon GO semata.
Pada tulisan tersebut tidak disebutkan teknologi seperti apakah yang digunakan untuk 'membocorkan rahasia'.
Hanya disebut feature kamera, maps, dan data selular yang digunakan untuk memetakan sistem pertahanan.
Kemungkinan, feature yang dianggap berbahaya tersebut adalah feature augmented reality yang memadukan ketiga feature yang disebut di atas itu (kamera, maps, dan data selular).
Pada game Pokemon GO, kita harus mengarahkan smartphone kita ke arah pokemon untuk dapat menangkapnya.
Atau dengan kata lain, mengarahkan kamera di smartphone kita ke sekeliling ruangan saat mencari pokemon di sekitar kita.
Kemudian pokemon akan muncul di hadapan kita, entah itu di atas meja, atau di lantai di dekat kita.
Namun, apakah benar teknologi augmented reality ini bisa menimbulkan potensi bahaya seperti yang digembor-gemborkan di tulisan tersebut?
Teknologi ini memang sangat mengandalkan feature kamera, lokasi (maps), dan sambungan data (seluler) untuk dapat bekerja.
Namun umumnya teknologi ini hanya berjalan satu arah, yaitu data yang berjalan hanya semata-mata untuk menampilkan data maupun visual ke layar smartphone Anda.
Tidak ada rekaman video atau bahkan pemetaan ruangan secara 3D yang dilakukan di smartphone Anda.
Tidak ada data yang dikirimkan selain data game terkait gameplay (menangkap pokemon) yang dikirimkan ke server Pokemon.
Data yang dikirimkan hanya berupa data lokasi koordinat GPS, berupa lokasi 2D yang hanya berupa koordinasi berdasarkan kiri - kanan- depan - belakang (sumbu x dan y) saja.
Sampai saat ini, teknologi GPS di smartphone yang beredar di pasaran belum dapat memberikan koordinasi ketinggian seperti atas maupun bawah (sumbu z yang 3D), sehingga tidak memungkinkan untuk memetakan ruangan dengan akurat.
Tanpa game Pokemon GO, data yang dikirimkan tersebut juga kerap kali dikirimkan melalui smartphone kita jika kita menyalakan feature location pada smartphone kita.
Feature ini akan terus menerus mengirimkan data lokasi berdasarkan dari posisi Anda di Bumi ini.
Feature inilah yang menjadi basis utama Google Maps maupun Waze. Feature ini pulalah yang didesain untuk memudahkan hidup Anda lewat feature seperti Google Now maupun Siri pada iOS.
Intinya, teknologi yang ditakutkan pada tulisan tersebut sebenarnya belum secanggih itu.
Pemetaan yang dikhawatirkan itu juga sebenarnya selama ini juga sudah dilakukan oleh smartphone kita tanpa harus memainkan game Pokemon GO.
Jika memang ada bahaya pada game Pokemon GO, Anda bisa baca di artikel berikut ini.
Berikut kutipan lengkap dari tulisan yang beredar di sosial media:
Ancaman Serius dari Game Pokemon GO (BLOK)
Dunia sedang booming injeksi "Pembodohan" bernama aplikasi game Pokemon GO (BLOK).
Tanpa disadari kaum bilderberg semakin canggih membangun perangkat "intelijen" dalam bentuk game yang terbalut teknologi interconnecting geospasial (maps) bernama Pokemon GO (BLOK)
Taukah anda mengapa saya sebut permainan ini adalah perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid untuk memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para user mengaktifkannya.
Dikala satelit yang digunakan oleh google earth dan google maps tak mampu menjangkau gambaran sempurna 3 dimensi dalam sebuah wilayah, maka mereka menggagas ide baru memanfaatkan kebodohan para gamers atau gadget maniac dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game yang mengkoneksikan fitur kamera, maps dan data celular.
Coba bayangkan jika seluruh Pejabat, Tentara, Polisi, PNS dan masyarakat awam berbondong memainkan game Pokemon GO (BLOK) ini diwilayah kerja masing-masing..berapa banyak data valid bangunan fisik serta citra ruang yang harusnya bersifat rahasia bagi suatu pertahanan negara dapat diakses hanya karena kebodohan orang-orang itu yang seolah-olah diminta mencari binatang bernama Pokemon itu.
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah teknik operasi intelijen yang dijalankan USA melalui eksploitasi dan analisis pencitraan dan informasi geospasial dalam menggambarkan fitur fisik dan aktivitas secara geografis di bumi atau yang mereka sebut Geospatial Intelligence.
Salah satu contoh pemanfaatan yang sangat jelas terlihat adalah pemanfaatan aplikasi geoweb seperti Google Earth dan Google Maps oleh pasukan Amerika Serikat dalam operasi penyergapan, penangkapan dan pembunuhan Osama bin Laden di rumah persembunyiannya pada tanggal 2 Mei 2011 yang lalu.
Berkat Google Maps dan Google Earth, mereka dapat mengikuti perjalanan Bin Laden mulai dari Khartoum sampai Jalalabad sampai daerah terpencil dimana ia bersembunyi lalu menemui akhir hidupnya di pakistan.
Jika hal itu baru menggunakan sistem google earth yang hanya mencitrakan bentuk datar dari atas satelit lalu bagaimana jika sistem itu semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat mengumpulkan data fisik 3d faktual lewat sebuah aplikasi game.
Bayangkan jika para menteri-menteri, jenderal-jenderal, perwira-perwira tinggi Tentara/Polisi, DPR, Serta seluruh perangkat pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut akibat "booming trend" berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan gratis oleh provider game yang telah bekerjasama dengan Institusi Intelijen Dunia itu.
Oleh karena itu jangan anggap remeh sebuah teknologi berkedok entertainment dan saya harap Presiden dapat memberikan warning kepada para perangkat negara untuk tidak memainkan game tersebut dan bahkan karena berpotensi sebagai ancaman bagi pertahanan dan keamanan negara maka game itu sah untuk di bloking di Indonesia.
Mari asah terus daya nalar dan kesadaran..Teknologi pada satu sisi memang bermanfaat tapi jangan sampai anda dieksploitasi oleh Teknologi.
Go to Hell Pokemon