Menkomdigi: Kami Galau, Sarang Utama Kejahatan Digital di Sosial Media
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku mengalami kegalauan lantaran saran utama kejahatan digital ada di sosial media.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku mengalami kegalauan lantaran saran utama kejahatan digital ada di sosial media.
"Kami juga memiliki kegalauan dan sependapat tadi dalam hal PSE. Kita melihat bahwa kejahatan digital di dunia maya ini salah satu sarang-sarang paling utamanya ada di aplikasi-aplikasi sosial media," ujar Meutya di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).
Meutya menyebutkan, beberapa plaftorm media sosial, serta menyinggung saat ini tidak ada upaya dari mereka untuk turut berperan serta dalam pemberantasan kejahatan di dunia maya.
Baca juga: Temasek Ungkap Sentimen Investasi Digital di Indonesia Sempat Lesu
"Meta, Tiktok, X dan lain-lain, Instagram masih termasuk. Yang ini kita minta kepada mereka untuk kemudian juga mengambil peran untuk membantu Indonesia memerangi judi online ini. Dan saya rasa wajib," terang Meutya.
Meutya juga menyayangkan tidak ada komunikasi yang dilakukan oleh platform - platform media sosial kepada pemerintah. Padahal, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan agar seluruh pihak turut aktif memberantas kejahatan di dunia online.
'Kami belum ketemu karena memang komunikasinya juga kita belum lihat proaktif meskipun Presiden sudah bicara ya. Jadi kami menghibau, meminta semuanya yang mendapat keuntungan dari pangsa pasar Indonesia yang luas untuk berkontribusi," kata Meutya.
Meutya mengingatkan supaya seluruh pihak yang mendapat keuntungan dari pangsa pasar Indonesia untuk aktif memberikan kontribusi ke masyarakat.
"Ini keinginan kita bersama bukan cuma pemerintah, untuk rakyat juga, rakyat menginginkan ini. Jadi mereka wajib berkontribusi. Bentuknya seperti apa kita tunggu dari mereka nanti. Atau teman-teman bisa tanyakan kepada mereka," terang Meutya.