Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Takizo Iwasaki Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapakah Dia?

Jika melihat melihat doodle tersebut, sebagian besar dari Anda pasti berpikir, Takizo Iwasaki berprofesi sebagai koki.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Takizo Iwasaki Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapakah Dia?
GOOGLE
Google Doodle Takizo Iwasaki 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Halaman utama mesin pencarian Google pada hari ini, Senin (12/9/2016), dihiasi dengan doodle berupa gambar berbagai makanan, mulai dari tempura-don, soba, bento, omelet, dan pancake.

Gambar-gambar makanan ini ternyata merupakan persembahan Google untuk merayakan ulang tahun ke-121 dari seorang pria asal Jepang bernama Takizo Iwasaki.

Jika melihat melihat doodle tersebut, sebagian besar dari Anda pasti berpikir, Takizo Iwasaki berprofesi sebagai koki.

Akan tetapi, Takizo Iwasaki ternyata bukanlah seorang juru masak. Makanan yang dihadirkan sebagai doodle memanglah buatan Takizo Iwasaki. Tapi itu hanyalah tiruan (sampel) yang terbuat dari plastik atau lilin.

Hingga saat ini, Takizo Iwasaki dikenal sebagai raja replika makanan karena dia mampu membuat tiruan makanan dengan sangat detail. Ia juga yang mempopulerkan replika seperti ini..

Takizo Iwasaki mulai mengenal bidang pembuatan makanan tiruan sejak 1917, di Gujo Hachiman.

Dia terinspirasi mendirikan perusahaan iklan untuk produk makanan, tapi tanpa memiliki atau membuat makanan tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Suatu saat Takizo Iwasaki berhasil menemukan sebuah metode produksi makanan tiruan. Pada 1932, dia mulai mendirikan perusahaan bernama Iwasaki Works di Osaka.

Sejak saat itu, secara perlahan, pandangan orang terhadap makanan tiruan itu makin positif.

Makanan tiruan menjadi sebuah teknik yang populer dipakai di berbagai rumah makan untuk menunjukkan berbagai bentuk menu kepada pelanggan.

Untuk diketahui, makanan tiruan sebenarnya telah lama digunakan di Jepang, yaitu di sekitar masa akhir masa Taisho dan awal Showa.

Pemakaiannya adalah sebagai alat peraga atau display untuk rumah makan. Sayangnya, tak ada dokumen yang dengan jelas menceritakan sejarah pembuatan makanan tiruan.


Hingga kini Gujo Hachiman masih merupakan pusat pembuatan makanan tiruan. Sekitar 80 persen dari yang diedarkan ke seluruh Jepang, berasal dari kota tersebut.

Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Sumber: Smithsonian

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas