Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Fintech Dorong Pertumbuhan Inklusi Keuangan

Kehadiran layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/Fintech) membuat keberadaan bank tidak lagi diukur oleh banyaknya jumlah kantor.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Fahdi Fahlevi
zoom-in Fintech Dorong Pertumbuhan Inklusi Keuangan
blogs.cfainstitute.org
Ilustrasi financial technology 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/Fintech) membuat keberadaan bank tidak lagi diukur oleh banyaknya jumlah kantor cabang.

Pasalnya, Fintech memudahkan masyarakat mendapatkan akses sebuah produk keuangan. Sektor perbankan wajib memanfaatkan fintech karena hal ini merupakan peluang emas dalam mendorong pertumbuhan inklusi keuangan.

Dumoly F Pardede selaku Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengharapkan fintech mampu mengalirkan dana pinjaman dari luar negeri ke Indonesia dan mampu mempersempit gap yang ada.

Saat ini, total kebutuhan pembiayaan di Indonesia sekitar Rp 1.649 triliun. Sedangkan kapasitas pembiayaan oleh industri jasa keuangan tradisional hanya sekitar Rp 660 triliun. Sehingga terdapat gap sekitar Rp 988 triliun per tahun.

Menurut Dumoly, fintech dapat terbagi dua, yakni FinTech Supporting Services dan Fintech Inti. Untuk Fintech Supporting bisa menjadi teknologi bagi distribusi produk, pemasaran, collection (penagihan), management of customers, complaining settlement, dan filling database.

“Kita pastikan mereka ada perlindungan konsumen, ada kantornya, ada manajemennya, tapi modal tidak usah diurus. Jadi semacam website yang menjadi lapaknya,” ujar Dumoly dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, di sela seminar ‘Empowering Financial Inclusion Through Financial Technology’, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Akan tetapi, kata Dumoly, ada juga penyelenggaraan usaha inti yang memiliki kemiripan seperti perusahaan asuransi, modal ventura maupun pembiayaan serta peer to peer lending. Menurutnya hal ini bisa dijadikan sebagai FinTech Inti Mikro karena mereka memberikan pinjaman sekitar Rp 500 ribu, Rp 2 juta, lalu Rp 5 juta dengan basisnya adalah customer yang bentuk pinjamannya multi guna atau tunai. Sehingga diperkirakan membutuhkan modal sebesar Rp 2 miliar hingga Rp 2,5 miliar.

Dumoly menjelaskan, Tunaiku yang merupakan produk fintech milik Amar Bank memiliki daya tahan untuk melakukan treasury dan mengelola pembayaran-pembayaran kepada nasabah, serta lebih efisien karena sudah mempunyai standby partner demi menopang bisnis, likuiditas, maupun daya tahan untuk melakukan assesment (kompetensi) terhadap customer (nasabah).

Berita Rekomendasi

“Saya yakin dalam hal ini tidak lagi bicara mengenai perlindungan konsumen, melainkan lebih kepada bagaimana terus berinovasi dalam memenuhi tingkat kepuasan nasabah. Jadi ada yang diharapkan lebih oleh customer dari Tunaiku karena di belakangnya ada Amar Bank sebagai pemilik produk tersebut. Demand dari konsumen akan jauh lebih lengkap apabila fintech itu seperti Tunaiku yang dapat menjadi perpanjangan tangan Amar Bank,” tegasnya.

Sedangkan Direktur Amar Bank sekaligus Pendiri Tunaiku, Vishal Tulsian, menyampaikan semakin berkembangnya teknologi sekarang ini menjadi faktor pendorong maraknya fintech. Vishal menyatakan, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adanya layanan fintech yang kini mulai menjadi primadona karena proses peminjaman yang tidak sulit dan tanpa agunan.

Saat ini, jelas Vishal, industri fintech yang tumbuh subur karena inovasi merupakan industri yang cenderung hanya fokus pada satu segmen dari rantai industri keuangan. Di sisi lain, inovasi yang ada di fintech dapat terhalangi regulasi.Namun pada saat yang sama regulasi memainkan peran penting karena sifat dari industri.

“Tantangan terbesar bagi industri akan menciptakan keseimbangan di mana regulasi diharapkan dapat membantu pertumbuhan inovasi. Ke depan, faktor ini sangat penting demi mewujudkan fintech menjadi sumber pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia sehingga masyarakat semakin mudah memiliki akses mendapatkan pinjaman dari perbankan dan meningkatkan tingkat perekonomiannya,” kata Vishal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas