Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Kisah Remaja Boyolali yang Sukses Magang di Kantor Twitter Amerika

Remaja asal Boyolali itu lagi-lagi magang di kantor pusat Twitter yang bertempat di San Francisco, AS.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kisah Remaja Boyolali yang Sukses Magang di Kantor Twitter Amerika
Facebook

TRIBUNNEWS.COM - Musim panas 2016, Juni sampai September, adalah kali kedua Tri Ahmad Irfan menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam.

Remaja asal Boyolali itu lagi-lagi magang di kantor pusat Twitter yang bertempat di San Francisco, AS.

Melalui wawancara sekitar 20 menit bersama VOA dan dihimpun , Jumat (8/10/2016), Irfan bercerita panjang lebar soal pencapaian tersebut.

Ia lebih banyak mengumbar perjuangan pada 2015 lalu, ketika berhasil magang di Twitter untuk pertama kalinya.

Tahun ini, sensasinya berbeda karena tak ada proses seleksi yang ia lewati. Perusahaan mikroblog-lah yang memintanya kembali menjadi Software Engineering Intern.

"Kalau magang sebelumnya dianggap bagus, biasanya memang dipanggil lagi," kata Irfan sambil tersenyum malu.

Indo2SV adalah program online yang dibentuk orang-orang Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi Silicon Valley.

Berita Rekomendasi

Tujuannya untuk membimbing para mahasiswa bertalenta di Tanah Air agar bisa magang di perusahaan teknologi kawakan.

Irfan mengikuti program tersebut tahun lalu, saat masih kuliah semester empat di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Padahal, mahasiswa semester awal biasanya masih sibuk bermain atau berkegiatan di sekitar kampus saja.

Agaknya Irfan memang enggan berleha-leha. Statusnya sebagai anak rantau dari kota kecil di Jawa Tengah membuatnya lebih tertantang untuk unjuk gigi.

Ya, Irfan tak berasal dari keluarga metropolitan yang kaya akses informasi dan melek teknologi. Ia lahir dari keluarga sederhana di Boyolali.

Saat SMA, Irfan pindah ke Sragen dan berhasil mendulang prestasi. Sang putra daerah akhirnya lolos jadi mahasiswa di universitas ternama di negeri ini.

Dari situ jalan mulai terbuka lebar. Irfan tak mau jadi mahasiswa sekadarnya yang cuma kuliah-pulang-kuliah-pulang alias "kupu-kupu".

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas