Gunakan Fitur Mute Jika Anda Ingin Menyariung Cuitan di Twitter
"Penambahan fungsi Mute akan mereduksi pengalaman pengguna yang menerima penindasan di Twitter."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Twitter telah lama menyediakan fitur Mute agar pengguna tak perlu melihat kicauan dari akun-akun tertentu, sekalipun akun yang di-follow.
Ini merupakan salah satu upaya pencegahan cyber-bully di layanan mikroblog tersebut.
Nah, fungsi fitur Mute itu bakal dikembangkan lebih jauh. Tak cuma kicauan orang tertentu, pengguna juga bisa menyaring kata, frasa, tanda pagar (tagar), hingga percakapan tertentu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (16/11/2016) dari blog resmi Twitter.
Misalnya Anda tak suka tagar tertentu karena kontennnya mayoritas negatif. Cukup setel Mute, lalu kicauan yang mematrikan tagar itu bakal disaring dan tidak muncul di linimasa Anda. Intinya, elemen yang didiamkan tak harus merujuk pada akun.
"Penambahan fungsi Mute akan mereduksi pengalaman pengguna yang menerima penindasan di Twitter. Ini juga membantu memperkuat budaya saling mendukung di Twitter," begitu tercantum pada blog.
Twitter masih enggan mengungkap waktu pasti merilis upgrade dari fitur Mute tersebut. Layanan berlogo burung cuma mengatakan versi upgrade itu bakal muncul dalam beberapa hari ke depan.
Selain fitur Mute, Twitter juga punya dua fitur lain yang bertujuan memangkas diskriminasi dan cyber-bully. Masing-masing adalah Notification Settings dan Quality Filter.
Notifications Setting memungkinkan pengguna untuk membatasi notifikasi yang masuk. Pengguna tak harus melihat semua mention yang ditujukan, melainkan hanya dari orang-orang yang di-follow.
Sementara itu, Quality Filter bakal menyaring notifikasi yang diterima berdasarkan parameter beragam, misalnya kredibilitas akun dan karakter kicauan akun itu.
Kicauan yang bersifat duplikat atau konten otomatis, akan terhindar dari tab notifikasi pengguna. Jika kicauan yang ditujukan bersifat orisinil dan tak berkaitan dengan cemoohan, pengguna masih tetap bisa melihatnya meski tak mengikuti akun yang bersangkutan.
Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Sumber: Blog Twitter